spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Jelantah Warga Percantik Bukit Steling

SAMARINDA – Infrastruktur penunjang wisata Bukit Steling di Kelurahan Sungai Dama, Kecamatan Samarinda Ilir, segera dilengkapi. Duitnya menggunakan hasil penjualan minyak goreng bekas. Ide ini adalah bagian dari program Jelantah Membangun Kota (Jeng Rinda) yang dibuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda pada 26 Februari 2021.

Kepada kaltimkece.id jaringan mediakaltim.com, Kamis (17/2/2022), Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi Wongso, memberikan penjelasan. Jeng Rinda merupakan salah satu program unggulan. Konsepnya, mengumpulkan jelantah yang sudah tidak terpakai milik warga kota.

Minyak goreng bekas tersebut kemudian dijual ke perusahaan di Samarinda yang bergerak di bidang pengumpulan jelantah. Oleh perusahaan, jelantah biasanya diekspor ke Eropa. “Hasil penjualannya akan digunakan membangun infrastruktur pariwisata di Samarinda secara bertahap,” jelas Wawali Rusmadi.

Program tersebut sudah berjalan. Pada Maret 2022, akan dilakukan pengumpulan jelantah secara massal. Pemkot Samarinda pun telah menentukan pariwisata yang bakal mendapat bantuan dari hasil penjualan jelantah yakni Bukit Steling. Destinasi yang dikelola warga ini dipilih lebih dulu karena infrastruktur penunjangnya, seperti jalan, tangga, penerangan, hingga spot foto, belum memadai.

BACA JUGA :  Resmi Buka MTQ Nasional XXX, Jokowi: Ajang Penting Membumikan Ajaran Alquran

Dalam mempercantik Bukit Steling, Pemkot Samarinda melibatkan para pemuda yang tergabung dalam dua komunitas bernama Samarinda Design Hub dan Komunitas Mural Samarinda. Saat ini, mereka tengah mempersiapkan desain Puncak Bukit Steling.

Wawali Rusmadi menyebut, anak-anak muda dilibatkan untuk menumbuhkan kreativitas. Selain itu agar mereka bisa ikut memikirkan dan memberikan suara mengenai kemajuan kota. “Dengan begitu, secara tidak langsung, rasa keterikatan dan rasa memiliki terhadap daerah akan tumbuh dalam diri mereka,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala DLH Samarinda, Nurrahmani, menargetkan, sampai 15 Maret nanti, pihaknya bisa mengumpulkan 40 ton minyak goreng bekas dari donasi warga. Jika harga minyak goreng bekas Rp 7 ribu per liter, maka, dari 40 ton itu Jeng Rinda bisa menghasilkan sekitar Rp 280 juta.

“Uang inilah yang digunakan untuk memperbaiki dan membangun fasilitas di Bukit Steling. Selain itu juga akan dilakukan penghijauan di sana,” terang Nurrahmani. (kk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img