spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Jelang Pemilu 2024, Awas Banyak “Kentut Setan”

BALIKPAPAN – Wakil Presiden RI, K.H Ma’ruf Amin turut berkomentar perihal Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 mendatang. Wapres pun berkomentar jika dimasa-masa kampanye nanti, masyarakat Indonesia diminta untuk cerdas dalam menanggapi satu isu atau informas. Sehingga tidak akan termakan berita bohong atau hoax. Parahnya lagi pada saat pemilu mendatang, Wapres menyebut bakal banyak “Kentut Setan”.

“Kentut Setan” di sini digambarkan Wapres adalah bentuk tidak saling percaya terhadap keluarga, teman dan lingkungan. Pasalnya, antara mereka akan menaruh rasa saling curiga.

“Jadi ada 3 orang santri yang sangat kompak. Mereka selalu bersama-sama dalam hal salat, baca quran dan lainnya. Setan ini tidak senang dengan mereka. Untuk memecah ketiganya, maka setan berusaha menggodanya. Yaitu saat mereka salat, setan kentut. Mereka bertiga saling tuduh dan akhirnya nggak mau salat bertiga lagi karena suka kentut,” ujarnya saat membuka Silaturahmi Nasioanl ke-VII Kontak Santri Agribisnis Indonesia, Selasa (24/10/2023).

Lebih lanjut Wapres menjelaskan, dengan mencontoh hal tersebut ia berharap masyarakat Indonesia cerdas dalam menerima masukan, pendapat dan keritik. Dan tak mudah tersulut emosi jika berbeda pendapat. Karena seluruh masyarakat Indonesia pada umumnya adalah saudara.

BACA JUGA :  Jelang Musda DMI Balikpapan, Arifin Kandidat Kuat, Sugianto Tidak Berminat

“Jadi jangan mau jika ada setan yang mengganggu saat pemilu. Kita harus pintar, kita harus cerdas. Beda pendapat sah-sah saja, tapi tidak boleh terpecah belah,” jelasnya.

Terkait anak Presiden RI, Joko Widodo yang maju sebagai Wakil Presiden dari Prabowo, Ma’ruf Amin pun turut mengomentarinya. Ia beranggapan hal tersebut adalah hak seluruh masyarakat Indonesia. Bahkan ia memastikan jika tidak ada turut campur tangan sang Presiden.

“Insya Allah  semua akan berjalan secara profesional. Penyelenggara juga harus on the track, ikuti sesuai aturan yang berlaku. Kan kalau ada yang aneh-aneh masyarakat bisa menyaksikannya langsung. Maka kita percayakan semuanya kepada pihak penyelenggara dan pengawas pemilihan umum, kepala daerah dan presiden dan wakil presiden,” tutupnya.

Penulis: Aprianto
Editor: Nicha Ratnasari

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img