PENAJAM – Berita ditangkapnya Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Mas’ud mengundang beragam reaksi masyarakat PPU. Ada masyarakat yang terkejut, tapi ada juga yang menanggapinya dengan biasa-biasa saja. “Hah? Serius ditangkap? Kok bisa?” kata Misnah, warga Penajam, Jumat (14/1/2022).
Ia tak menyangka Bupati Gafur ditangkap KPK karena dugaan menerima gratifikasi. Karena menurutnya, sebelum menjabat sebagai bupati, Gafur dikenal sebagai pengusaha kaya.
“Apa mungkin dia begitu,” katanya.
Sementara itu, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten PPU, Sujiati justru menanggapi kabar ini dengan biasa saja. “Saya tidak kaget, biasa saja,” kata Sujiati. Sebagai mitra pemerintah, Sujiati mengaku sering mengingatkan Bupati Gafur untuk lebih memperhatikan kondisi rakyatnya.
Menurutnya, rakyat PPU ini banyak yang kesulitan. Seperti keadaan belum cairnya hibah 10 bulan sekitar 700 guru PAUD, gaji 4.000 Tenaga Honorer Lepas (THL) dan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) yang sudah tertunggak 6 bulan lebih lamanya. “Belum lagi Pemkab yang mendatangkan artis di acara HUT PPU. Bukan kita menolak artis tapi perut masyarakat juga harus dipikirkan,” katanya.
Belum lagi kondisi jalan rusak yang masih banyak di PPU. “Setiap sholat saya berdoa semoga Allah bukakan pintu hati Pak Bupati, kalau tidak maka beri dia peringatan jangan tunggu sampai tuntas masa jabatannya,” ujar Sujiati.
Menanggapi peristiwa OTT ini, Sujiati juga berpesan kepada masyarakat untuk tidak lagi terbuai dengan janji-janji calon pemimpin. “Jangan lagi tergiur dengan yang kaya, muda, ganteng, dan enerjik. Setelah peristiwa ini, semoga kabupaten ini akan jadi lebih baik,” katanya. (bdu)