spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Jalan Poros Kutim-Berau Sudah Bisa Dilintasi, Begini Kondisi Terkini

BERAU – Jalur trans Kaltim, yang menghubungkan antara Kabupaten Kutim dan Berau, sudah bisa dilintasi, sejak Minggu (22/5) sore sekitar pukul 17.00 Wita.

“Saya baru tiba semalam (Minggu, 22/5) dari lokasi kejadian. Sudah aman, sudah bisa lewat. Tapi tidak tahu kalau hari ini tadi (Senin, 23/5), karena pagi tadi hujan cukup lebat,” kata Eric Pristiawan, salah satu sopir travel kepada Media Kaltim.

Dikatakannya, longsor dan jalan ambles, terjadi sejak Sabtu malam. Berawal dari pohon tumbang dan disusul dengan longsor, hingga Minggu (22/5) pagi pukul 08.00 sampai 09.00 pagi. Kondisi ini langsung ditangani petugas dengan mendatangkan alat berat dari Berau. “Minggu sore sekitar pukul 17.00 sore sudah bisa dilintasi meskipun mecat cukup panjang,” ucapnya.

Selama perjalanan, ia harus ekstra hati-hati karena menjumpai empat titik lokasi longsor yang cukup berbahaya. “Ada juga beberapa titik calon rawan longsor,” tuturnya. “Kalau dari arah Berau, setelah melewati Kelay menuju ke Letta, di situ banyak titik longsor,” tambahnya.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh MEDIA KALTIM (@media_kaltim)

Sebelumnya, diberitakan sejak Sabtu (21/5)  malam, terjadi timbunan longsor di beberapa titik telah menutupi badan jalan di kawasan Kelay, sehingga jalur nasional tersebut lumpuh

“Saat ini saya sedang berada di Wahau. Menginap mulai dari tadi  malam. Tertunda perjalanan menuju Berau dikarenakan terjadi longsor 3 titik dan tanah bergeser 3 titik antara Letta ke Kelay. Total ada 6 titik,” ungkap Asisten III Setda Berau, Ir. Hj. Maulidiyah, Minggu (22/5) siang.

Dikatakannya, terjadi antrean panjang ratusan mobil menunggu perbaikan jalan. Para pengendara juga banyak yang terlihat putar balik karena di sekitar lokasi tidak ada rumah makan untuk menunggu untuk tempat istirahat. (ra)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti