SAMARINDA – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda di bawah kepemimpinan Wali Kota Andi Harun terus melakukan pembangunan dan revitalisasi infrastruktur, termasuk perbaikan jalan dan pelebaran drainase. Namun, masyarakat mengeluhkan kondisi infrastruktur yang baru diperbaiki tetapi kembali rusak dalam waktu singkat.
Beberapa warga menilai perbaikan jalan tidak direncanakan dengan baik. Bahkan, jalan yang baru selesai diperbaiki sering kali tampak kurang rapi akibat pekerjaan kontraktor yang dinilai asal-asalan.
Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Anhar, menyoroti banyaknya proyek jalan di kota ini yang tidak didukung sistem drainase yang memadai.
“Siklus seperti ini harus segera diputus dengan perencanaan yang lebih matang dan pengawasan yang lebih ketat,” ujarnya.
Ia menambahkan, tanpa pengawasan yang baik, jalan yang baru diperbaiki justru akan lebih cepat rusak, sehingga membebani anggaran daerah untuk perbaikan berulang.
“Anggaran yang seharusnya bisa digunakan untuk proyek lain malah habis untuk memperbaiki jalan yang tidak bertahan lama,” lanjutnya.
Selain itu, Anhar juga menekankan pentingnya pengawasan terhadap kontraktor. Menurutnya, banyak kontraktor yang tidak memenuhi spesifikasi teknis tetapi tetap lolos dalam pelaksanaan proyek.
“Pengawasan harus lebih ketat agar kontraktor tidak bekerja asal-asalan. Pemerintah juga harus memberikan sanksi tegas kepada kontraktor yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik,” tutupnya.
Penulis: Hadi Winata
Editor: Agus Susanto