spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Jadi Pilot Project Penanganan Stunting, Bupati Kukar Resmikan Posyandu Edelweis di Jembayan

TENGGARONG – Penanganan stunting menjadi fokus Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) saat ini. Salah satunya dengan memaksimalkan peran posyandu. Sebagai fasilitas pertama yang bertugas untuk mencegah dan menangani kasus stunting di masyarakat.

Langkah konkretnya, Bupati Kukar, Edi Damansyah, pun meresmikan pelayanan posyandu di RT 13 Desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu, pada Kamis (4/7/2024).  Menjadi program revitalisasi sekaligus pembangunan posyandu yang dilakukan pemkab.

Posyandu yang nantinya diberi nama Posyandu Edelweis ini, sekaligus menjadi awal penetapan Desa Jembayan sebagai pilot project penanganan dan intervensi stunting pada anak-anak.

“Menjadi contoh bagi kecamatan lain dalam menerapkan strategi intervensi stunting yang efektif, ” ungkap Edi Damansyah.

Penetapan Desa Jembayan sebagai pilot project penanganan dan intervensi stunting, tidak terlepas dari hasil pendataan dan pengukuran Gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting bulan Juni lalu, didapati ada 92 anak yang terdeteksi stunting. Juga ditemukan anak-anak di desa tersebut yang masuk kategori kekurangan gizi.

Langkah yang dilakukan, dengan memberikan makanan tambahan bergizi dari PKK, puskesmas maupun posyandu. Pemberian makanan tambahan, akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anak.

BACA JUGA :  Sejumlah Upaya Peningkatan Pertanian, Dorong Petani Milenial Hingga Mekanisasi Pertanian

“Untuk mengatasi masalah ini, kita akan melakukan intervensi selama 2 bulan, khususnya dengan memberikan makanan tambahan kepada anak-anak tersebut, ” lanjut Edi.

Pekerjaan ini diingatkan Edi tidak melulu menjadi tugas pemerintah saja. Orang tua pun memiliki peran penting dalam pengentasan stunting di Kukar. Memiliki tugas untuk memastikan anak-anaknya tercukupi gizinya, dan membawa anak-anaknya ketika jadwal pemeriksaan tiba.

“Ini sangat penting, karena kita tidak ingin anak-anak di Kukar mengalami gangguan perkembangan dan pertumbuhan, yang dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka di masa depan,” tutup Edi. (Adv)

Penulis : Muhammad Rafi’i

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img