SAMARINDA – Fungsi dan tugas pokok perpustakaan mengalami perubahan yang signifikan seiring dengan perkembangan zaman. Jika dahulu hanya mengurus buku saja, sekarang keadaan jauh lebih menantang.
Maka dari itu, tak heran jika saat ini pemerintah menggabungkan dua badan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Yakni Badan Perpustakaan dan Badan Kearsipan. Menurut Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim, Syafranuddin, penggabungan tersebut merupakan suatu hal yang tepat.
“Karena perpustakaan dengan kearsipan beda tipis saja. Kalau arsip menjaga dokumen negara dengan baik, sedangkan perpustakaan menyajikan informasi yang luas untuk masyarakat,” ungkap Syafranuddin yang akrab disapa Ivan, Sabtu (29/10/2022).
Ivan menyebut perpustakaan di Kaltim harus terus berkembang dan bersemangat untuk berperan dalam kehidupan masyarakat. Sebab, diterangkannya, perpustakaan memiliki peran mengembangkan potensi yang dimiliki masyarakat.
“Sekarang Perpustakaan tidak semata mengurus buku literatur yang disajikan kepada pengunjung. Transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan suatu pendekatan pelayanan perpustakaan yang berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat pengguna perpustakaan,” bebernya.
Dia berharap, kepada ASN yang bertugas di perpustakaan bangga dalan menunaikan tugas tersebut. Pasalnya, untuk mencetak generasi muda yang berkualitas dalam menyambut IKN, peran perpustakaan sangat diperlukan.
“Memang yang dilakukan tidak cepat hasilnya. Karena dalam menimba ilmu, hasilnya akan terlihat dalam beberapa tahun kedepan,” terangnya.
Kendati demikian, sejumlah program terus dirinya kembangkan. Termasuk mengelola Eks Hotel Atlet di GOR Kadri Oening Samarinda. Tujuannya agar peran dan fungsi Dinas Perpustakaan dan Kearsipakan Kaltim lebih maksimal.
“Kalau gedungnya memadai, diorama arsip Kaltim dapat diprogramkan yang bisa disaksikan oleh semua kalangan. Lalu, dapat digunakan sebagai tempat praktik untuk peningkatan kualitas pengelola perpustakaan atau arsip,” pungkasnya. (adv/diskominfokaltim)
