spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Isran Maju Lagi di Pilgub

Catatan Rizal EffendI

SAMBIL menunggu situasi terakhir peta pencapresan, Gubernur Kaltim Isran Noor tampaknya sudah mulai mau berbicara soal skenario kedua. Yaitu kemungkinan dia akan maju kembali dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Kaltim masa bakti 2024-2029.

Selama ini Isran sangat irit bicara kalau ditanya soal Pilgub. Dalam berbagai pertemuan, dia hanya bicara satu skenario saja. Meski terkadang diutarakannya setengah bercanda,  dia selalu bicara soal kemungkinan keikutsertaannya dalam kontestasi pemilihan presiden atau wakil presiden.

Soal Isran ingin berkompetisi di tingkat nasional bukan hal baru. Ketika dia menjadi ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), balihonya sudah tersebar hampir di seluruh kabupaten untuk ikut mencalonkan diri menjadi presiden RI 2014-2019. Dia juga pernah mengikuti konvensi calon presiden yang diadakan Partai Demokrat.

Dua bulan lagi, partai politik atau gabungan partai politik akan mendaftarkan pasangan calon presiden dan wakil presiden. Tepatnya tanggal 19 Oktober–25 November 2023. Kalau dilihat perkembangan saat ini, hanya ada 3 nama yang beredar kuat, yaitu Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.

Yang menarik, sampai saat ini  ketiga nama tadi belum memastikan siapa pasangannya. Meski beredar sejumlah nama mulai Sandiaga Uno, Erick Thohir, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Ridwan Kamil, Andika Perkasa, Mahfud  MD, Khofifah Indar Parawansa, Yenny Wahid, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Airlangga Hartarto bahkan sampai putra presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.

Apakah masih mungkin nama Isran menyalip di antara nama-nama tadi? Dalam politik memang mungkin saja. Setidaknya orang bisa melihat fenomena cawapres tahun 2019. Bagaimana dramatisnya, ketika Mahfud MD sudah ukur baju dan menunggu pengumuman, tiba-tiba parpol pengusung Jokowi pada detik terakhir mengubah nama cawapres dengan memunculkan KH Ma’ruf Amin.

Isran sering mengibaratkan kemungkinan dirinya jadi presiden kalau terjadi gempa bumi di mana tinggal dia  yang tersisa. “Kalau ada gempa, nah saya bisa jadi presiden,” katanya membuat gerr yang mendengar.

Dalam acara pemberian anugerah tanda kehormatan Presiden RI di lingkungan Pemerintah Provinsi Kaltim, Selasa (16/8) lalu,  Isran mulai memberi sinyal  akan kembali maju dalam pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim 2024.

Awalnya dia mengucapkan terima kasih kepada Wagub Hadi Mulyadi, yang juga hadir dalam acara tersebut. Isran menganggap duetnya selama ini berjalan lancar dan Hadi banyak memberikan dukungan. “Terima kasih, I love you all, with Mister Vice Governor. Terima kasih juga atas dukungannya selama ini,” katanya disambut tepuk tangan hadirin.

Ternyata ucapannya belum berakhir. Dia juga memberi isyarat akan tetap berpasangan dengan Hadi Muyadi. “Yang akan datang tidak usah memaksakan dukungan, kalian dukung atau tidak, kami tetap maju.  Yang lain pelengkap, ora bisa mengalahkan,” katanya seperti diberitakan Tribunkaltim.co.

Hadi sendiri tampaknya tidak menampik jika diminta kembali mendampingi Isran, meski dia sudah mencalonkan diri menjadi caleg DPR RI dari Partai Gelora. “Kalau beliau mengajak saya, ya saya jalankan perintah beliau.  Yang jelas saya maju dulu ke DPR RI bulan Februari nanti,” katanya.

Siapa lawan Ketua DPW Nasdem Kaltim ini jika nanti maju kembali dalam Pilgub Kaltim 2024? Setidaknya ada dua nama yang sudah pernah memberi isyarat. Yaitu Ketua DPD PDIP Kaltim Safaruddin dan Ketua DPD Golkar Kaltim Rudi Mas’ud. Ada juga nama lain, yang kemungkinan bisa muncul, yaitu Wali Kota Samarinda Andi Harun, yang juga ketua DPD Gerindra Kaltim.

Charta Politik Indonesia pernah merilis hasil surveinya berkaitan dengan tingkat keterpilihan (elektabilitas) calon gubernur Kaltim. Hasilnya, Andi Harun menempati posisi pertama. Menyusul Isran Noor dan Hadi Mulyadi.

SOAL PJ GUBERNUR

Mengingat Isran Noor dan Hadi Mulyadi akan selesai masa baktinya 30 September 2023, maka sudah pasti sejak 1 Oktober 2023 nanti Kaltim akan dipimpin oleh seorang Penjabat (Pj) Gubernur. Sesuai dengan ketentuan, calon Pj dipilih 3 dari DPRD Kaltim dan 3 lagi dari Kemendagri. Lalu dari keenam calon tadi, tiga di antaranya akan diajukan ke Presiden untuk dipilih dan ditetapkan salah satunya.

Siapa 3 calon yang bakal disaring DPRD Kaltim? Sampai sekarang prosesnya belum dilakukan secara resmi. “Kita masih menunggu petunjuk teknis dari Kemendagri,” kata Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud, Jumat (18/8) kemarin.

Ketua PWI Kaltim Endro S Efendi menangkap aspirasi masyarakat, yang sebagian besar meminta agar Pj Gubernur dipilih Presiden dari orang Kaltim terbaik yang memenuhi syarat. “Kaltim itu selama ini menjadi anak manis, jadi selayaknya yang mendapat kesempatan orang Kaltim sendiri,” jelasnya.

Hal yang sama juga ditegaskan Wakil Ketua DPRD Kaltim Seno Aji. “Kita berharap Presiden memberikan kepercayaan kepada putra daerah. Itu yang harus kita terobos, putra daerah yang punya kemampuan nasional,” katanya.

Sejauh ini ada 8 nama orang daerah (orang Kaltim), yang bisa dikategorikan setara dengan eselon I. Mereka adalah Sekdaprov Dr Sri Wahyuni, Rektor Unmul Prof Dr Abdunnur, Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Dr H Kamaruddin Amin, MA, Staf Ahli Bidang Desa Kementerian  Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Dr Ir HM Nurdin, MT,  Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN Dr Myrna Asnawati Safitri, Deputi  Bidang Sosial Budaya Otorita IKN Drs Alimuddin, M.Si, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi dan mantan danrem 091/ASN Brigjen TNI Dendi Suryadi, SH, MH.

Mantan Pj Sekdaprov Kaltim Dr Meiliana menilai ke-8 orang itu mempunyai kapasitas yang cukup untuk dipilih menjadi Pj. Semua sangat berpengalaman dan putra daerah terbaik saat ini. “Ya, saya setuju Dewan memilih 3 dari 8 nama yang ada itu,” katanya di sela-sela mengikuti Upacara 17-an di Gelora Kadrie Oening.

Warga Kaltim juga berharap Dewan memilih tiga dari 8 nama yang ada. “Meski hanya Pj Gubernur,   kita tetap meminta DPRD Kaltim memilih 3 dari 8 nama yang jelas-jelas orang Kaltim sendiri, bukan orang luar,” kata Abdul Wahab, warga Teluk Lerong Samarinda.

Hal yang sama juga ditegaskan oleh Sukri, warga Balikpapan. “Aneh, kalau sampai DPRD Kaltim memilih orang luar. Kan bahannya sudah ada orang daerah, jadi wajib hukumnya memilih orang daerah sendiri,” tandasnya.

Gubernur Isran berharap penggantinya atau Pj Gubernur Kaltim mampu memberikan kontribusi dan karya besar bagi daerah. Apalagi Kaltim tengah mengawal pembangunan IKN, yang sangat bersejarah.

Di hari-hari terakhir ini, Isran tetap aktif bertugas. Seusai menjadi inspektur upacara (Irup) pada peringatan Detik-Detik Proklamasi ke-78 di Samarinda, dia langsung terbang ke Jakarta menghadiri Upacara Penurunan Bendera Merah Putih di Istana Negara. “Saya diminta Bapak Presiden hadir, karena tahun depan peringatan bersejarah itu untuk pertama kalinya digelar di Istana Presiden yang baru di lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN),” jelasnya.

Isran datang sendiri ke Istana. Dia mengenakan baju adat  Kutai. Tampak gagah dengan kacamata hitamnya.  Baju adat yang dikenakan Isran itu bernama Kustin, kerap dipakai bangsawan pada masa Kerajaan Kutai Hindu hingga Kesultanan Kutai Kartanegara di Tenggarong. Penutup kepalanya bernama setorong dengan lambang yang berwujud wapen disesuaikan dengan tingkatan gelarnya.

Sementara itu rangkaian acara peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI Provinsi Kaltim dibuat semeriah mungkin. Karena ini juga upacara terakhir dipimpin Isran dan Hadi Mulyadi sebagai gubernur dan wakil gubernur masa bakti 2018-2023.

Menurut Sekdaprov Sri Wahyuni, mulai Jumat kemarin sampai 22 Agustus digelar Kaltim Expo di Convention Hall Sempaja. Banyak yang bisa dilihat masyarakat, mulai pameran produk UMKM hingga berbagai acara hiburan. Sedang Sabtu pagi ini di GOR Segiri Samarinda berlangsung pawai pembangunan dan karnaval budaya yang amat meriah. (*)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti