SAMARINDA – Gubernur Kaltim Isran Noor mengaku siap menyampaikan aspirasi para demonstran yang menolak UU Cipta Kerja kepada Presiden Jokowi dan DPR RI. Hanya saja, penolakan tersebut baru bisa dia akomodir selama disertai alasan dan acuan yang jelas.
Oleh karenanya, jika dia diminta untuk menyatakan menolak UU tersebut, Isran secara tegas mengatakan tak bisa mengabulkannya. “Kalau diminta menolak, tidak bisa saya. Kan pengetahuan saya sempit. Jangan-jangan saya tolak-tolak, ini salah,” katanya.
Pernyataan Isran menjawab permintaan ratusan demonstran yang menggelar aksi di depan DPRD Kaltim, Senin (12/10/2020). Mereka meminta perwakilan DPRD dan Pemprov Kaltim bertemu di mobil komando aksi. Para pejabat Kaltim itu akan diminta menandatangani surat yang oleh para demonstran disebut MoU penolakan UU Omnibus Law.
“Sejak pukul 16.00 kami dijanjikan bertemu (dengan para pejabat) namun sampai pukul 18.00 tidak ada. Kami sudah mencoba beritikad baik, dengan tanpa membuat kegaduhan dan kericuhan, namun pemerintah baik eksekutif dan legislatif tidak ada itikad baiknya menemui kami,” kata Suardi, Humas Aliansi Mahasiswa Kaltim Menolak.
Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi sempat terlihat menemui para demonstran. Dalam pertemuan tersebut Hadi mengatakan Pemprov akan menyampaikan aspirasi mahasiswa kepada pemerintah pusat. “Tugas kami menyampaikan dan menyalurkan sepenuhnya apa yang kalian sampaikan kepada kami,” kata mantan anggota DPR RI ini.
Mahasiswa tetap mendesak MoU ditandatangani. Namun sekali lagi Hadi menolaknya. “Kami siap menerima surat yang disampaikan dan sesuai arahan Bapak Gubernur dan kesepakatan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, kami siap menyampaikan ke pemerintah pusat,” ulang Hadi, seraya kembali masuk ke halaman gedung DPRD Kaltim.
Karena tak ada kata sepakat, sekitar pukul 18.00 Wita, seorang anggota polisi meminta para demonstran agar membubarkan diri. Sementara beberapa pejabat Kaltim seperti Gubernur, Wagub, Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun, Wakil Ketua DPRD Kaltim Sigit Wibowo, Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Syafruddin, dan Sutomo Jabir (Anggota Komisi II DPRD Kaltim) terlihat masih berada di halaman gedung DPRD Kaltim.
Isran Noor mengatakan berinisiatif sendiri untuk datang ke DPRD Kaltim untuk menerima aspirasi mahasiswa. “Siapa bilang mereka mau saya ke sana? Saya ke sini justru menunggu apa mereka mau berkomunikasi atau tidak,” ujar Isran. (red)
