SAMARINDA– Irwan “Fecho”, hanyalah anak seorang nelayan. Namun berkat kerja keras, kejujuran dan dedikasi, ia berhasil meraih sejumlah posisi strategis di dunia politik.
Pria kelahiran Sangkulirang, Kutai Timur 43 tahun silam tersebut, kini menjabat sebagai anggota Komisi V DPR RI, Wasekjen DPP Demokrat dan Ketua DPD Demokrat Kaltim. Sebelum di posisi saat ini, ia merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mengabdi selama 20 tahun dan juga aktif sebagai pemerhati lingkungan karst di Kutai Timur.
Menurut Irwan, perkenalannya dengan politik dimulai sejak masih dini lewa sang ayah, yang aktif di dunia politik dan sejumlah kontestasi politik meskipun bukan pengurus sebuah partai politik (parpol).
“Kalau kenal politik sebenarnya dari Bapak. Dia memberi pilihan, nilai- nilai demokrasi dari keluarga kami sejak dini. Almarhum membangun nilai demokrasi di keluarga, jadi biasa dialog, berdebat meski berbeda pilihan,” jelas Irwan, pekan lalu.
Namun, menurut anak ketiga dari enam bersaudara ini, yang membuat dirinya jatuh hati kemudian memutuskan masuk ke parpol adalah sosok AHY. Irwan melihat sosok AHY pada Pilgub Jakarta 2018 silam. Ia menilai AHY adalah sosok anak muda yang dewasa dalam berpolitik, sportif, dan besar hati.
“Dan kemudian saya dikenalkan oleh mentor politik saya, Rachlan Nashidik. AHY kemudian sempat hadir dalam gelaran musik yang saya buat “Musik Rimba”. Singkat cerita pada 2019, saya daftar ke Demokrat,” terangnya.
Irwan menegaskan, karena berawal dari desa, fokusnya dalam bekerja saat ini adalah membangun desa, membenahi infrastruktur jembatan dan jalan. Menurutnya, membangun bangsa dan negara memang harus dimulai dari desa.
“Saya fokus membangun desa, saya yang dari dulu dari kampung bukan dari orang kaya, atau anak pejabat. Memang saya konsisten dan komitmen memperjuangkan rakyat. Itu juga yang menguatkan kerja politik saya,” ucapnya.
Kedepan, ia mengaku memiliki syahwat politik untuk terus berada di jalur politik. Entah tetap di legislatif, atau menyeberang ke eksekutif. Yang jelas Irwan siap menyalurkan pemikiran dan tenaganya untuk berkarier di politik.
“Tentu saya fokus sebagai anggota DPR dan Ketua Demokrat Kaltim dulu, sambil menjemput takdir. Saya mau ditugaskan apapun itu, misal pada saatnya memang rakyat membutuhkan saya. Mau dimanapun tidak hanya jadi pemerintah daerah mapun pusat. Selama dibutukan pemikiran dan tenaga, saya siap,” katanya.(eky)