SAMARINDA – Pemkot Samarinda tengah mengatur skema untuk menggelar operasi pasar murah khusus bahan pokok beras. Hal ini untuk intervensi harga beras yang sebulan belakangan ini mengalami kenaikan harga.
Plt Asisten II Abdullah, mengatakan pasar murah khusus beras akan digelar di masing-masing kelurahan. Ia menerangkan langkah pasar murah khusus beras ini diambil untuk menstabilkan situasi pasar mendekati bulan Ramadan hingga bisa menurunkan angka inflasi di kota Samarinda.
“Beras dan ikan layang menjadi pemicu utama terjadinya inflasi di kota tepian sebesar 0,44 persen, karena harganya yang mahal. Di pasaran sendiri sekarang harga beras sudah menyentuh Rp 11 ribu perkilogram,” tutur Abdullah, dalam Rapat Koordinasi Harmonisasi Langkah-Langkah Strategis Pengendalian Inflasi, di gedung Balai Kota Selasa (7/2/2023).
“Melalui operasi pasar murah nanti, kita mendapat beras dari Buloq dengan harga Rp 43.000 per 5 kilogram dengan asumsi per satu kilo nya dihargai Rp 8.600. Jadi yang dijual ke warga sudah dikemas oleh Bulog menjadi 5 kilogram,” sambung Abdullah didampingi Kepala Dinas Perdagangan Samarinda Marnabas Patiroy.
Nantinya setiap kelurahan akan mendapat jatah beras sebesar 1 ton hingga 3 ton menyesuaikan jumlah penduduknya. Mekanisme penjualannya pun akan diserahkan langsung ke pihak Kelurahan, di mana Lurah bisa memilah warganya melalui pemberian kupon khusus dengan melihat latar belakang status ekonomi siapa yang bisa membeli beras murah ini.
“Beras ini dijual murah karena ongkos buruh angkut ke truk dan transportasinya dari Bulog menuju ke 59 Kelurahan ditanggung oleh Pemkot Samarinda sebesar Rp 30 juta. Sehingga harapannya bisa membantu warga mendapatkan beras dengan harga murah dengan kualitas yang baik,” tuturnya.
Sementara, Kepala Dinas Perdagangan Samarinda, Marnabas Patiroy menambahkan jika Buloq sendiri telah menyanggupi untuk mendistribusikan beras sebanyak 120 ton ke 59 Kelurahan tadi. Semoga dengan operasi pasar beras murah ini bisa menekan angka inflasi di tenggang waktu minggu kedua dan ketiga, karena bulan Maret sudah masuk panen beras di Sulawesi. Sehingga stok beras di kota tepian dipastikan aman.
“Jadi mulai Senin depan kita sudah bisa bergerak menjual beras-beras ini ke warga,”pintanya.
Hal yang sama juga ditambahkan Wakil Kepala Divisi Regional Bulog Samarinda Maradona Singal. Ia memastikan jika beras yang dikirim ke Kelurahan untuk dijual ke warga nanti kualitas yang baik yakni beras medium.
Rakor pagi itu berlangsung secara Online serta Offline dan diikuti seluruh Camat dan Lurah se-kota Samarinda. (eky/adv/diskominfosamarinda)