SAMARINDA – Gara-gara longsor Jalan Pattimura, Kelurahan Mangkupalas, Kecamatan Samarinda Seberang atau lebih dikenal dengan Teluk Bajau kembali ditutup sementara. Warga berharap kebijakan ini benar-benar berhasil dan longsoran tanah bisa ditanggulangi. Berikut fakta-fakta longsor di Teluk Bajau yang sangat mengganggu aktivitas warga seperti dikutip dari IDN Times.
[irp posts=”13313″ name=”Hujan Kritik Akibat Longsor di Samarinda Seberang, Gubernur Dinilai Lamban, Inilah Tanggapan Pemprov Kaltim”]
- Warga Palaran berharap tak ada penutupan lagi, longsor segera diatasi
Yoyok Sudarmanto, warga Rawa Makmur, Kecamatan Palaran, ingat benar pada Agustus 2020 lalu, jalur ini sempat ditutup karena tumpukan tanah menutupi dua jalur. Sayangnya urusan longsor ini tak maksimal dituntaskan. Lantaran hingga kini hanya satu lintasan yang bisa digunakan. Demi menuntaskan pekerjaan sebelumnya, Dishub Samarinda pun kembali menutup jalan ini untuk kedua kalinya. Bila tak lepas dari rencana, jalur ini tak bisa digunakan hingga lima hari ke depan. Terhitung dari 19-23 April 2021. “Kami berharap ini yang terakhir lah. Selanjutnya jalur ini benar-benar bersih dari tanah longsor,” terangnya.
- Lantaran berbahaya, warga jarang ambil jalur alternatif di bawah Jembatan Mahkota II
Setidaknya ada dua titik longsor di Teluk Bajau, Samarinda Seberang. Jaraknya tidak terlalu jauh, tak sampai 50 meter. Yoyok berpendapat, jalan ini tak pernah sepi pengguna. Maklum hanya in satu-satunya akses penghubung antara dua kecamatan, Palaran dan Samarinda Seberang.
Tak hanya itu truk roda jamak yang hendak menuju Terminal Peti Kemas Palaran juga lewat jalur ini. Karena ditutup sementara warga diminta lewat Jembatan Mahkota II bila hendak ke Samarinda Kota. “Jadi ini sangat penting bagi kami di Palaran. Ada sih jalur alternatif, lewat bawah Jembatan Mahakam, tapi berbahaya. Jadi saya pilih lewat jembatan,” terangnya.[irp posts=”13166″ name=”Dinas PU Kaltim Bikin Kecewa Wali Kota Samarinda, Penanganan Jalan Longsor Teluk Bajau Dinilai Lamban, Mulai Besok Ditutup Selama 5 Hari”]
- Jalur Teluk Bajau satu-satunnya akses penghubung dua kecamatan
Nofiyatul Chalimah, warga Palaran lainnya juga berkata senada. Jalur ini sangat krusial bagi dua kecamatan, Samairnda Seberang dan Palaran. Bahkan warga di Kecamatan Sambutan yang berada di kawasan Samarinda Kota juga kerap menggunakan jalan ini. Dirinya pun berharap agar pemerintah segera menuntaskan persoalan ini, pasalnya kawasan Teluk Bajau benar-benar dibutuhkan masyarakat. “Apalagi mereka yang hendak ke Kecamatan Sungai Kunjang (Samarinda Kota), paling dekat lewat Teluk Bajau ini. Kalau lewat Jembatan Mahkota II malah makin jauh,” pungkasnya. (red)