BALIKPAPAN – Dua pemain Persiba Balikpapan angkat bicara soal tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang yang menewaskan ratusan penonton, Sabtu (1/10/2022) malam.
Gelandangan serang andalan Persiba, Yusuf Effendi, mengaku sangat berduka sekaligus sangat menyayangkan insiden tersebut bisa terjadi dan memakan banyak korban.
“Turut berduka cita atas terjadinya insiden tragedi di Kanjuruhan semalam, sangat disayangkan harus ada korban jiwa dalam sepak bola,” ujar Yusuf, Minggu (2/10/2022).
Pemain 34 tahun kelahiran Banyuwangi ini, meminta semua pihak bersikap dewasa terhadap hasil pertandingan, baik saat tim kesayangannya kalah ataupun menang.
Yusuf juga meminta pelaksana pertandingan lebih waspada, terlebih partai laga dimainkan oleh tim besar yang memiliki suporter setia yang sangat banyak.
Hal senada diucapkan Uchida
Sudirman. Selain ucapan duka mendalam, mantan kapten Jakarta U-16 yang kini bertugas menjaga lini pertahanan Persiba ini, meminta pihak keamanan mengevaluasi kembali proses pengamanan pertandingan.
“Mungkin bisa diusut atau dievaluasi dulu soal pertandingan kemaren keamanannya gimana. Pastinya biar nggak ada kekerasan lagi,” jelas Uchida.
Soal evaluasi ulang pengamanan juga dipertanyakan Yusuf.
“Diharapkan semua melakukan evaluasi secara menyeluruh agar tidak terjadi lagi kejadian serupa di kemudian hari,” tambah Yusuf.
Korban tewas tragedi Stadion Kanjuruhan Malang hingga Minggu (2/10/2022) sore mencapai sebanyak 174 orang. Menurut Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, korban luka berat sebanyak 11 orang dan luka ringan 298 orang. Mereka dirawat di 8 rumah sakit rujukan di Malang.
Kerusuhan terjadi dalam rangkaian laga antara Arema FC vs Persebaya Surabaya Liga 1 2022-2023, Sabtu (1/10/2022) malam.
Versi kepolisian, kericuhan dipicu serbuan suporter Arema ke dalam stadion, yang kesal tim kesayangannya ditaklukan oleh Persibaya dengan skor 2:3. (Bom)