JAKARTA – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bisnis dan Pariwisata (BBPPMPV Bispar), bersama Pemerintah Prancis, menggelar program Training of Trainers (ToT) untuk meningkatkan kompetensi pengajar vokasi bidang kuliner. Program ini berlangsung dari 7 Oktober hingga 22 November 2024.
Program yang melibatkan 48 peserta ini terdiri dari widyaiswara BBPPMPV Bispar, guru SMK, instruktur lembaga kursus, dosen perguruan tinggi vokasi, serta chef profesional. Tujuannya adalah untuk meningkatkan daya saing global tenaga pengajar di bidang kuliner Indonesia, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Saryadi, menyatakan bahwa program ini merupakan langkah strategis dalam memajukan pendidikan vokasi di Indonesia.
“Kolaborasi dengan Prancis ini tidak hanya meningkatkan keterampilan memasak, tetapi juga meng-upgrade pengetahuan pengajar sehingga berdampak positif pada pembelajaran,” ujarnya.
Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN, Fabien Penone, menjelaskan bahwa program ini juga merupakan bagian dari Pekan Gastronomi Prancis. Ia menegaskan bahwa kolaborasi ini akan memberikan manfaat bagi kedua negara, terutama dalam meningkatkan kualitas pengajar vokasi di Indonesia.
Selama 7 minggu pelatihan, para peserta akan dilatih oleh chef profesional dari Institut Disciples Escoffier, salah satunya Antoine Audran (Master Culinary Chef). Kepala Institut, Robert Fontana, menyebut bahwa pelatihan ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan industri kuliner di Indonesia yang memerlukan tenaga kerja kompeten dalam masakan Prancis.
Pewarta : Nicha R
