spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Impresis Siswa SMA YPVDP Vidatra Pada Workshop Menulis Puisi dan PENTIGRAF Bersama Forum Penulis Bontang

Oleh: Sriningsih Hutomo

Pada hakikatnya menulis fiksi adalah menulis kreatif, yaitu menulis dengan maksud mengungkapkan perasaan atau emosi. Pembelajaran menulis fiksi mencakup  menulis   puisi,   cerpen,   dan   drama.  Pembelajaran   menulis   ini merupakan  suatu  upaya  untuk  merangsang  kepekaan  siswa  dalam mengungkapkan perasaan mereka, media aktulisasi diri dan sarana mengembangkan bakat siswa sehingga kelak mereka tidak hanya menjadi manusia yang cerdas secara intelektual tetapi juga menjadi manusia yang cakap secara emosional.

Mengingat pentingnya kreatifitas menulis fiksi ini, sehingga menjadi perhatian tersendiri di bidang pendidikan khususnya, sehingga diselenggarakan kegiatan festival seni dan fiksi secara berjenjang dari tingkat kota, provinsi dan nasional.  Festival Lomba Seni Siswa Nasional atau yang lebih dikenal dengan nama FLS2N adalah salah kompetisi di bidang seni dan fiksi nasional yang setiap tahunnya dilaksanakan.

Kegiatan belajar menulis fiksi dianggap sangat penting oleh Yayasan VIDATRA sehingga perlu mendapat perhatian besar dan perlunya fasilitator lain selain guru Bahasa dan Sastra Indonesia dalam meningkatkan kompetensi menulis fiksi.

Pada 3 November 2022 SMA YPVDP Bontang mengadakan Workshop Menulis Fiksi dan mengundang langsung Ketua Forum Penulis Bontang (FPB) dan juga salah satu penulis dari Forum SATUPENA Kalimantan yaitu Sriningsih Hutomo untuk berbagi dan membimbing siswa SMA YPPDV Vidatra dalam proses penulisan puisi dan prosa yang baik. Acara dibuka dengan sambutan dari Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana dan Prasarana Rusdiana, S. Pd dan diikuti oleg seluruh siswa kelas XI SMA YPVDP Bontang.

Bersama Sriningsih Hutomo, siswa bersama-sama belajar bagaimana menulis puisi yang baik dan berkualitas dari segi kebahasaan dan struktur, dengan melakukan sedikit perombakan dalam proses kreatif menulis yang Sriningsih lakukan yaitu perlunya distorsi pada urutan proses menulis puisi. Ia menuturkan tidak harus berangkat dari unsur instriksik puisi yang lengkap baru manulis,cukup berbekal ide, kata kunci, dan diksi yang membius, siapa saja dapat menulis puisi yang bagus, tentunya sebelumnya si penulis harus berbekal membaca banyak-banyak puisi orang lain khususnya sastrawan-sastrawan besar Indonesia.

Pada sesi ke-2 kegiatan workshop kepenulisan ini dilanjutkan dengan proses kreatif menulis prosa, sebagaimana kita tahu Sriningsih telah menghasilkan banyak karya prosa, karya novelnya yang dapat kita nikmati dibeberapa platform digital diantaranya Selamat Tinggal Ana, Menunggu Hamka, Janji Praya, Catatan Harian, Memoar In Ka’bah dan novel Romance Populer nya yang telah dipinang oleh salah satu penerbit yaitu Malam Bungkam, yang juga dapat dinikmati diplaform digital Noveltoon/ Magatonmobi.  Sriningsih mengajak seluruh siswa  bersama-sama belajar menulis PENTIGRAF (cerpen tiga paragraf) yang menjadi gebrakan baru bagi siswa kelas XI SMA YPVDP yang sebelumnya kurang minat pada kepenulisan prosa, karena dianggap terlalu panjang dan sulit untuk membuat alur atau peristiwa yang memikat pembaca, berbekal satu peristiwa siswa telah dapat membuat karya fiksi yaitu PENTIGRAF.

Antusias siswa pada kepenulisan PENTIGRAF sangat luar biasa hal itu terlihat dari impresi siswa terhadap PENTIGRAF sehingga mereka siap untuk menulis cerpen tiga paragraf. Dan sesi tanya jawab menjadi penutup kegiatan workshop Kepenulisan Fiksi SMA YPVDP Bontang, dan kedepannya SMA YPVDP Vidatra akan mewujudkan kumpulan tulisan PENTIGRAF  siswa kelas XI tersebut menjadi sebuah buku. (***)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti