spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Imbas Kenaikan Harga BBM, Harga Komoditas Bahan Pokok Melambung

SANGATTA – Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) per 3 September 2022, mulai menyebabkan harga-harga kebutuhan pokok di Sangatta, Kutai Timur (Kutim) ikut melambung. Lonjakan harga paling signifikan terjadi pada komoditas cabai, baik cabai rawit maupun merah.

Berdasarkan pantauan Media Kaltim pada Minggu (11/9/2022), kenaikan harga kebutuhan pokok terjadi di sejumlah pasar tradisional di Sangatta, seperti Pasar Induk Sangatta (PIS) dan Pasar Sangatta Selatan (Sangsel).

Di Pasar Induk Sangatta (PIS), harga cabai merah keriting mencapai Rp 70.000 per kilogram (kg) atau naik Rp 10.000 dari sebelumnya Rp 60.000. Sedangkan harga cabai rawit merah naik, dari Rp70.000 menjadi Rp 95.000 per kg. Sementara, harga bawang merah semula Rp 40.000 menjadi Rp 50.000 per kg.

“Harga cabai dan bawang ini melambung karena BBM naik. Akibat harga-harga naik, jadi sepi pembeli. Kami khawatir kondisi seperti akan terus berlanjut,” kata Marsiti, pedagang di Pasar Induk Sangatta, Kutim.

Sementara di Pasar Sangatta Selatan (Sangsel), harga hampir semua jenis komoditas naik. Kenaikan paling tinggi saat ini terjadi pada harga cabai merah setan dari semula Rp 50.000 menjadi Rp 70.000 kg. Cabai kriting dari harga normal Rp 50.000 naik menjadi Rp 70.0000 per kg. Cabai hijau semula Rp 20.000, kini Rp 30.000 per kg. Harga telur ayam kembali melambung Rp 65.000 per piring.

BACA JUGA :  Polres Kutim Perketat Pengamanan di SPBU, Cegah Penimbunan BBM

Mastur, pedagang cabai, berharap pemerintah dapat mengkaji kembali kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi sebab berdampak signifikan terhadap melambungnya harga bahan kebutuhan pokok masyarakat.

Terkait penyebab kenaikan harga, Mastur menjelaskan ongkos transportasi sembako yang membuat penjual mau tidak mau harus meningkatkan harga. Terlebih, dirinya hanya pedagang kecil yang memasok kebutuhan dapur dalam skala yang tidak terlalu besar.

“Apalagi kita pedagang kecil, belinya tidak banyak, jadi agak berat di biaya antarnya,” ujar Mastur. (ref)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img