KUTAI BARAT – Tingginya curah hujan di daerah Ulu Mahakam khususnya wilayah perbatasan RI – Malaysia di Kabupaten Mahakam Ulu, mengakibatkan air Sungai Mahakam di Kutai Barat meluap.
Alhasil, dua kelurahan di Kecamatan Melak, yakni Melak Ilir dan Melak Ulu tergenang banjir yang ketinggiannya mencapai 80 centimeter hingga 1 meter.
Banjir di dua kelurahan ini terjadi sejak Sabtu (18/5/2024) lalu sekitar pukul 10.00 Wita hingga hari ini. Air luapan dari sungai Mahakam itu sebelum mengenangi badan Jalan dan pemukinan warga Melak Ilir dan Melak Ulu, air tersebut terlebih dahulu mengenangi Danau Barong yang ada di Kelurahan Melak Ilir.
Untuk diketahui, rumah warga yang terendam banjir ini itu tinggalnya di pesisir (bantaran) Sungai Mahakam yang jaraknya kurang lebih 10-20 meter saja.
Saat ditemui Media Kaltim di lokasi banjir, Minggu (19/5/2024) pukul 11.34 Wita, salah satu anggota DPRD Kubar yang berdomisili di RT 1 Melak Ulu, Kelurahan Melak , H.Ellyson dari Fraksi PKS mengungkapkan bahwa banjir ini memang sudah biasa dialami warga setempat.
”Untuk sementara khususnya masyarakat yang ada di Melak ilir dan Melak ulu kondisi seperti ini, belum ada tanggapan yang telalu negatif karena kami yang juga selaku warga masyarakat melihat dengan kondisi pada hari ini dan banjir seperti ini sudah biasa seperti yang dulu –dulu,” ungkapnya.
“Semoga saja, dan jangan sampai terjadi seperti di Kabupaten Mahakam Ulu lah. Itu harapan kami,” ujar Ellyson.
Ellyson berharap kepada pihak Pemerintah Kabupaten Kutai Barat agar dapat menyalurkan bantuan bagi masyarakat yang ada di pesisir Sungai Mahakam. Pasalnya, saat ini masyarakat di daerah pesisir ini tidak bisa mencari nafkah dengan kondisi saat ini tidak bisa bekerja karena banjir.
“Kalau bisa pemerintah daerah melalui OPD terkait turunlah untuk melihat langsung bagaimana kondisi yang ada pada saat ini,”ujarnya.
Ellyson pun memperkirakan rumah warga di Melak Ilir yang tergenang banjir mancapai 20 persen. Maka itu, diharapkan ketinggian air tidak bertambah kembali.
“Ketinggian air sendiri itu bervariasi dari 80 centi meter hingga 1 meter. Jalan – jalan yang ada ini dan tidak semuanya jalan itu yang terendam air,hanya sebagian saja,” bebernya.
Adapun dari 20 persen rumah yang terendam banjir, terbanyak di Kelurahan Melak Ilir. Sedangkan di Kelurahan Melak Ulu itu hanya sebagian saja karena posisi Melak Ulu ini banyak area dataran tingginya.
“Jadi tidak semua kena banjir. Banjir yang ada di Melak ulu seperti Jalan di Ponogoro ke arah pelabuhan kedalaman sampai sepinggang orang dewasa. Ke arah Gunung Kehutanan dan simpang tiga pelabuhan lama ketinggian airsetinggi lutut orang dewasa. Lalu, Jalan Puncan menuju Jalan Dimba airnya setinggi lutut dan pinggang orang dewasa. Daerah ini memang sudah langganan banjir,” jelas Ellyson.
“Kalau di Kelurahan Melak Ilir jalan yang terendam itu semuanya terendam air. Karena daerah tersebut posisinya memang berada di daerah dataran yang rendah,” tutupnya.
Pewarta : Ichal
Editor :Nicha R