TENGGARONG – Kondisi Kecamatan Tabang Kutai Kartanegara (Kukar) makin parah. Sebelumnya kedalaman air dilaporkan mencapai 1 meter, kini semakin naik hingga mencapai 1,7 meter. Paling parah di titik terendah, di bantaran Sungai Belayan, yaitu mencapai 2 meter pada Jumat (20/5/2022) pagi ini.
Kapolsek Tabang, IPTU Joko Sulaksono mengatakan, kondisi banjir diperparah dengan hujan yang terjadi sejak Kamis (19/5/2022) malam. “Kondisinya, ada yang bertahan (kedalaman air), ada yang semakin dalam. Saat ini situasi lagi mendung, mau hujan lagi,” ungkap Joko Sulaksono saat dihubungi mediakaltim.com, Jumat (20/5/2022).
Karena kondisi banjir ini, sedikitnya 4.910 kepala keluarga (KK) harus mengungsi sementara. Padahal sebelumnya ada yang memilih untuk bertahan. Yang dilakukan saat ini, kata Joko, menunggu personel dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar dan Dinas Sosial (Dinsos) Kukar menuju Kecamatan Tabang.
Kedatangan BPBD dan Dinsos untuk membawa persediaan kebutuhan pokok masyarakat Kecamatan Tabang. Seperti sembako, kebutuhan lainnya dan obat-obatan. Ditambah perahu, untuk digunakan sebagai sarana memantau kondisi beberapa desa yang terendam parah. Karena sejauh ini, unsur muspika kesulitan memantau kondisi masyarakat di Tabang.
Tidak hanya dikelilingi oleh banjir yang semakin dalam, kondisi penerangan di 17 desa di Kecamatan Tabang juga padam total. Sebanyak 14 gardu listrik yang menyambungkan listrik untuk 1.172 pelanggan dinonaktifkan. Karena seluruh gardu listrik sudah terendam air, jika dinyalakan akan membahayakan masyarakat. “Gardu listrik sudah terendam semua, sumber listrik tidak ada, sebagian masyarakat pakai genset pribadi,” lanjutnya.
Selain rumah warga yang terendam banjir, salah satu akses penghubung antar Desa Tabang Lama dengan Desa Umaq Tukung, berupa jembatan kayu ikut terdampak. Jembatan gantung yang dibangun sejak tahun 1990-an, kini disangkuti batang kayu yang terbawa aliran air banjir.
Saat ini, Polsek Tabang bersama unsur muspika lainnya tengah mempersiapkan dan membangun tenda dapur umum. Di Desa Bilatalang, yang menjadi satu-satunya desa yang tidak mengalami dampak akibat banjir musiman ini. Nantinya makanan disalurkan kepada masyarakat yang sedang mengungsi. (afi)