TENGGARONG – Penataan juru parkir (jukir), sedang gencar dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kutai Kartanegara (Dishub Kukar).
Terutama di titik-titik yang berpotensi menimbulkan keramaian dan kepadatan kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Salah satunya di kawasan eks Pasar Tangga Arung, di Jalan Maduningrat, Tenggarong.
Diantaranya dengan mendata jukir yang masuk dalam binaan mereka. Dimana pada 2023 ini, tercatat 13 jukir yang bertugas di kawasan Jalan Maduningrat.
Kasi Pengelolaan Perparkiran Dishub Kukar, Obaja Alexander, pun menanggapi, adanya keluhan warga terkait jukir liar di kawasan tersebut. Bahkan sempat ramai di media sosial (medsos).
Ia pun memastikan bahwa jukir yang bertugas merupakan petugas resmi. Dilengkapi dengan rompi dan tanda pengenal sebagai jukir.
“Jumat (27/1) lalu (kami) langsung kumpulkan jukir, kami tanyakan dan mereka mengatakan tidak mengetahui ada jukir liar, selama mereka beroperasi,” kata Obaja pada mediakaltim.com, Senin (30/1/2023).
Terkait masyarakat yang kerap dimintai jasa parkir berulang kali, Obaja pun mengatakan para jukir sudah membantah hal tersebut. Sejauh itu masih dalam kawasan yang sama, para jukir tidak akan memungut jasa parkir kembali. Meskipun mendapati jukir liar, ia meminta masyarakat melaporkan dan memastikannya ke Dishub Kukar, agar ditindaklanjuti.
“Tinggal masyarakat berani mengatakan sudah bayar parkir,” kata Obaja.
Obaja pun mengatakan, masyarakat harus meminta dan mengambil karcis sebagai tanda bukti sudah membayar parkir. Selain agar tidak lagi dimintai jasa parkir, karcis berfungsi sebagai penilaian kinerja jukir. “Jadi dimohonkan masyarakat yang parkir untuk meminta karcis, supaya bukti tidak diminta lagi, dan ada nilai retribusinya, memberi lebih itu terserah masyarakat. Mobil Rp 2 ribu, motor Rp 1 ribu,” kata Obaja. (afi)