spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Hindari Antrean, Jemput Bola, Penyaluran Minyak Goreng di Kelurahan Gunung Elai

BONTANG – Kelurahan Gunung Elai menggunakan sistem jemput bola dalam penyaluran minyak goreng murah ke warga sehingga tak menimbulkan kerumunan. Hanya 45 orang koordinator tiap RT yang bisa mengambil minyak goreng di kantor kelurahan. Minyak goreng ini yang kemudian dibagikan di tiap RT.

Teknis penyaluran yaitu tiap warga menyertakan kartu keluarga (KK). Warga menerima minyak goreng seharga Rp 11.500 per liter. Masing-masing KK akan menerima minyak murah lima liter.

Koordinator RT 42 Kelurahan Gunung Elai, Subiantoro mengatakan di lingkungan RT-nya ada sebanyak 42 KK yang mengumpulkan KK. Warga ini katanya, sudah menyerang uang untuk menerima minyak murah.

“Warga yang mau beli minyak goreng sebanyak 42 KK,” ungkapnya sembari menunggu antrean minyak goreng di halaman Kantor Kelurahan Gunung Elai, Senin (7/3/2022) sore.

Usai menerima minyak murah, tiap perwakilan RT bersama tim kelurahan mengantar minyak di masing-masing wilayah RT. Selanjutnya, warga mengambil di tempat koordinator pembelian minyak goreng.

Lurah Gunung Elai, Sulistyo menyampaikan, sistem jemput bola pembelian minyak goreng murah untuk mengantisipasi kerumunan masyarakat. Sebelumnya katanya, animo masyarakat untuk membeli minyak goreng sangat tinggi dan menimbulkan kerumunan, sehingga pihak kelurahan mengubah skema pembelian.

BACA JUGA :  Pertahankan Adipura Kencana 2023, Pekerja Taman dan Kebersihan Harap Ada Kenaikan Upah

Sistem jemput bola dilakukan, mulai pengambilan jerigen, kemudian diantar ke kelurahan untuk pengisian minyak goreng, selanjutnya pengantaran kembali ke tiap RT.

“Sebelumnya kita buka bersamaan juga untuk vaksinasi untuk menarik animo masyarakat, tapi situasi tidak memungkinkan, karena hujan. Kita kondisikan jadi sistem jemput bola,” katanya.

Dia mengatakan, pembelian minyak goreng berbarengan dengan pelaksanaan vaksin dilakukan untuk melanjutkan program vaksinasi Bontang yang stagnan. Masyarakat yang ikut vaksin waktu pembelian minyak goreng, mereka bisa menerima 10 liter per KK. Itu berlaku mulai vaksin pertama hingga kedua.

“Jadi kita gelar sekalian untuk meningkatkan vaksinasi di Bontang,” terangnya.

Selain sistem jemput bola, ia juga menggunakan sistem zonasi. Seperti zona A jatah Jalan Bahayangkara, zona B Jalan Brokoli, Jalan Tomat, dan Jalan Brigjen Katamso. Kemudian zona C wilayah HOP dan Bukit Sekatup Damai (BSD). (ahr)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img