Minggu (19/9) sore, masyarakat dikejutkan hilangnya koneksi layanan internet, baik yang menggunakan indihome ataupun sebagai penyandang paket Kemendikbud. Lantas saja hal itu mengundang pertanyaan dari masyarakat khususnya generasi millenial karena merasakan ada sesuatu yang hilang.
Di berbagai daerah, selain Samarinda, ternyata mengalami kendala yang sama. Diantaranya Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Papua, dan Sulawesi. Tentunya ini menjadi hal yang sangat meresahkan masyarakat. Lebih dari itu banyak anak dan juga mahasiswa yang kesulitan untuk mengerjakan tugas. Awalnya saya mengira bahwa indihome saya sedang bermasalah dan kehabisan paket. Ternyata dari berbagai penjuru juga merasakan hal yang sama.
Akibatnya segala akses terpaksa harus dihentikan dan hanya ada beberapa provider saja yang dapat melakukan aksesnya. Kontan saja, kehidupan seperti berbalik kepada zaman di mana masyarakat belum mengenal media dan berkegiatan seperti orang pada umumnya yaitu beranjak ke tempat tidur dan mahasiswa yang membaca buku.
Dengan rasa takut dari masyarakat khususnya mahasiswa, seketika itu juga seluruh sosial media diserbu dengan pertanyaan: kenapa indihome dan terkomsel hanya bisa untuk wa saja?
Pertanyaan ini akhirnya dijawab oleh Vice President Corporate Communications Telomsel Denny Abidin. Bahwa terjadi gangguan sehingga jaringan dan sinyal hilang begitu saja. Permintaan maaf pun disampaikan Denny kepada seluruh masyarakat yang menjadi korban ghosting jaringan.
Akses internet, baru normal pada Senin (20/9) dini hari. Warganet langsung melontarkan berbagai pertanyaan dan juga keluh kesah akibat hilangnya jaringan secara tiba tiba di berbagai media dan juga wadah yang menangani. Alhasil kabar baiknya dengan kerjasama para pihak dinyatakan akses layanan internet kembali normal sehingga masyarakat bisa melanjutkan dan juga berinternet sebagaimana biasanya.
Dalam hal ini, bisa kita lihat bahwa internet menjadi salah satu aset paling berharga bagi masyarakat. Buktinya dengan tenggang waktu yang masih dalam hitungan jam saja, langsung menghebohkan nusantara apalagi dalam hitungan hari.
Khususnya di tengah pandemi Covid-19 sekarang. Kalau tidak ada layanan internet itu artinya kaum pelajar tidak bisa belajar dan kuliah.
Untuk itu harapannya dalam waktu ke depan layanan akses internet kembali pulih seperti sediakala bukan hanya di Samarinda saja tetapi ke seluruh titik lokasi tersebut. Dalam hal ini peran dan juga kesediaan dari pihak pemerintah sangat dibutuhkan untuk mendukung kesejahteraan rakyat khususnya mendukung pendidikan anak bangsa di tengah Covid 19 seperti ini. (**)
Oleh : Elfrida Sentyana Siburian, Wartawan Mediakaltim.com