spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Hetifah Sosialisasikan Pemajuan Kebudayaan, Upaya Melestarikan Budaya di Kaltim 

SAMARINDA – Sosialisasi Pemajuan Kebudayaan dengan tema Peran Masyarakat dalam Pemajuan Kebudayaan di Kalimantan Timur digelar di Meeting Room Crystal 2 Hotel Mercure Samarinda pada Kamis (23/11/2023).

Acara ini merupakan hasil kerja sama antara Ditjend Kebudayaan Kemendikbudristek RI dan Hetifah Sjaifudian selaku Wakil Ketua Komisi X DPR RI. Kegiatan ini turut melibatkan berbagai pihak seperti unsur pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, pelaku budaya, masyarakat adat, mahasiswa, dan media.

Acara ini menghadirkan narasumber berkompeten. Salah satunya, Elansyah Jamhari, Penerima Penghargaan Pelestari Budaya dari Raja Kutai Mulawarman pada tahun 2023.

Adapula beberapa tamu lainnya, seperti Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek RI, Sjamsul Hadi, Pamong Budaya Ahli Utama Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek RI, Christriyati Ari’ani, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim, Muhammad Kurniawan, dan  Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim, Anna.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim, Muhammad Kurniawan mengatakan banyaknya suku di Kalimantan Timur menjadi akar beragamnya budaya  di Kalimantan Timur.

“Sehingga kita harapkan kita menjadi peran yang penting untuk pembinaan dan pengembangan kebudayaan Kaltim, kita merawat dan menjadi kebudayaan Kalimantan Timur ” katanya.

Satu pemikiran dengan Kurniawan,  Hetifah juga mengatakan bahwa budaya itu adalah ciri khas daerah, tidak boleh hilang keberagaman itu dan harus tetap ada. “Adat budaya adalah jati diri dan jangan dilupakan,” ujar Hetifah

Lebih lanjut, Hetifah mengungkapkan bahwa di tengah gempuran industri kreatif nasional, Kalimantan Timur tetap membutuhkan ruang ekspresi dan pembinaan kelestarian budaya. Hal ini sebaiknya dibahas dalam Forum Group Discussion (FGD) yang lebih fokus dan konkret. Meskipun tidak dapat dihindari adanya akulturasi budaya dari luar dengan adanya IKN, namun pelestarian budaya lokal tetap harus dirangkul.

“Ini menjadi tugas kita semua untuk memastikan keberagaman budaya Kaltim tetap ada dan dilestarikan. Hal ini juga menjadi salah satu faktor yang mengangkat budaya Kaltim yang terkenal dengan brand Borneo. Selain itu, Indeks Pemacuan Budaya dan Literasi di Kaltim juga telah cukup bagus berdasarkan data nasional,” jelas Hetifah.

Kemudian acara dilanjutkan dengan pemberian cindera mata oleh Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek RI, Sjamsul Hadi kepada Hetifah, Kurniawan dan Narasumber Elansyah Jamhari.

Pewarta : Hanafi
Editor : Nicha Ratnasari

16.4k Pengikut
Mengikuti