SANGATTA– Masalah sampah di Kutai Timur (Kutim) khususnya di Kecamatan Sangatta Utara seperti tak berujung. Menuai protes dari masyarakat, penanganan masalah sampah bak “nyanyian” sumbang yang terus disuarakan. Termasuk menjadi usulan penanganan terbanyak di dalam Musrenbang.
Camat Sangatta Utara Hasdiah menyebutkan bahwa Kecamatan Sangatta Utara memang menjadi salah satu kawasan yang menjadi barometer atau wajah Kutim. Pasalnya, Sangatta Utara merupakan pusat Kota Sangatta.
“Saat ini masih menjadi pekerjaan rumah terkait sampah ini, untuk itu kami akan bentuk kampung beragam dimana nantinya akan memberikan pemahaman ke warga terkait sampah bahwa sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah namun tanggung jawab bersama,” papar Hasdiah saat ditemui, Jumat (25/11/2022).
Sebelumnya, Hasdiah menyebut, di seluruh Indonesia, sampah kerap menjadi permasalahan yang tak jelas kapan selesainya. Termasuk Sangatta Utara yang menjadi wilayah kerjanya. Sehingga, melalui stafnya, dia akan berupaya untuk mengurangi volume sampah dengan tetap menggandeng Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
“Masalah sampah masih terus berdinamika. Tapi kami terus berupaya untuk menyelesaikan,” ujarnya.
Sampah merupakan usulan pertama di dalam rapat Musrenbang. Hal itu banyak diserap anggota dewan yang mengikuti musyawarah.
“Sarana dan prasarana (sarpras) juga masih menjadi kendala. Tidak hanya di Sangatta Utara, di beberapa kecamatan juga sampah masih menjadi persoalan,” sebutnya.
Hasdiah berharap agar permasalahan sampah menjadi tugas dan tanggung jawab bersama. Hingga kebersihan pun dapat dijaga bersama untuk menjadikan lingkungan sehat dan bersih. “Intinya masalah sampah ini terus dibenahi,” tutupnya. (ref/ADV)