Beranda BONTANG Hari Ketiga, Terkendala Cuaca Buruk, Jasad Toha Belum Ditemukan

Hari Ketiga, Terkendala Cuaca Buruk, Jasad Toha Belum Ditemukan

0
Proses pencarian jasad Toha di hari ketiga belum membuahkan hasil alias nihil. Petugas terkendala dengan cuaca yang buruk. (ist)

BONTANG – Memasuki hari ketiga, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bontang terus mencari jasad Toha, nelayan yang hilang Minggu (10/1/2021) di perairan laut Bontang, setelah kapalnya ditabrak tanker. Hasilnya, pencarian belum membuahkan hasil alias nihil.

Kepala Pelaksana BPBD Bontang, Ahmad Yani mengatakan, proses pencarian di hari ketiga, yakni melanjutkan penyisiran di wilayah operasi pada hari sebelumnya. Dalam pelaksanaannya di lapangan, personel BPBD dibantu Basarnas menemui sejumlah kendala terutama cuaca yang buruk. Mereka harus beberapa kali menghentikan pencarian demi faktor keselamatan.

Awalnya, pencarian dimulai sejak pagi hari. Namun karena kondisi cuaca hujan disertai petir, pencarian dihentikan sampai cuaca memungkinkan. Petugas melanjutkan pencarian sekitar pukul 11.45 Wita, dengan menyisir sebelah utara Rig Perairan Serang dengan titik koordinat N 0°9’2” E 117°39’37”. “Di laut, kami bertemu beberapa nelayan, kami minta untuk ikut membantu,” tutur Ahmad Yani, Selasa (12/1/2021).

Sekitar pukul 12.36 Wita, petugas kembali dihadapkan dengan kondisi cuara yang kembali mendung, disertai angin yang cukup kencang, belum lagi ketinggian gelombang hampir satu meter. Petugas memilih menepi sejenak untuk berlindung. Kondisi cuaca makin tak memungkinkan menyusul turun hujan disertai badai sekitar pukul 14.00 Wita. Akhirnya diputuskan pencarian dihentikan sementara. Petugas kembali ke darat dengan hasil nihil.

Sebelumnya diberitakan, Toha yang tercatat merupakan warga Desa Santan Ilir RT 2 Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara hilang setelah kapal yang dai tumpangi ditabrak tanker.

Tiga nelayan lain Sadaruddin (53), H Mustarin (45), dan M Yunus (50) berhasil selamat. Ketiganya kini sudah kembali ke rumah masing-masing yang juga berlokasi di Desa Santan Ilir.

Ahmad Yani membeberkan, kejadian kecelakaan laut (laka laut) tersebut berada di titik koordinat S: 000 00’ 06.6’’ E: 1170 45’ 30.4’’, atau yang dikenal dengan Perairan Telaga Serang. Titik kejadian berjarak sekira 15 Nautical Mile (NM) dari Pelabuhan Tanjung Laut Indah. (bms)

[irp]

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Exit mobile version