MAHAKAM ULU – Wakil Bupati Mahakam Ulu, Yohanes Avun mengatakan bahwa bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Mahakam Ulu sejak Senin (13/5/2024) hingga saat ini dikarenakan limpahan arus deras Sungai Mahakam Ulu yang bersumber dari Sungai Long Apari dan Sungai Boh, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.
Adapun data-data yang disampaikan oleh Wabup Mahulu terkait kawasan yang tergenang banjir di Kabupaten Mahulu. Ada 13 kampung yang ada di Kecamatan Long Bagun. Antara lain, Kampung Long Bagun ilir, Batoq Kelo, Long Bagun Ulu, Ujoh Bilang, Rukun Damai, Batu Majang, Long Hurai, Memahak Besar, Memahak Teboq , Memahak Ulu, Batoq kelo, Long Merah dan Kampung Long Melaham.
Lalu, 8 kampung yang berada di Kecamatan Long Hubung, antara lain Datah Bilang Baru, Datah Bilang Ulu, Datah Bilang Ilir, Mamahak Teboq, Matalibaq, Long Hubung, Lutan dan Kampung Sirau.
Namun Wabup menyebutkan ada satu kampung di Kecamatan Laham yang tidak terkena banjir dan dinyatakan tidak terdampak banjir atau nihil.
Kemudian ada 10 kampung di Kecamatan Long Pahangai yang terkena banjir di antaranya Long Lunuk, Long Lunuk Baru, Long Pahangai I, Irung Ubing, Naha Aruq , Long Isun, Long Pahangai, Long Pahangai II, Long Tuyoq dan Kampung liu Mulang.
Selain itu, lanjut Wabup, 6 kampung di Kecamatan Long Apari, yang terdiri dari Long Apari, Tiong Ohang, Noha Tifab, Long Kerioq, Long Penaneh I, Kampung Long Penaneh II.
Dampak kerusakan materil yang dialami akibat banjir tersebut seperti, rumah warga yang tergenang banjir di kawasan bantaran sungai Mahakam Ulu. Lalu, fasilitas publik di antaranya,PLN, PDAM, Sekolah, Puskesmas, Kantor Kecamatan, Aula Desa, Masjid, Gereja, kantor Koramil, Polsek, Bank, dan sebagainya.
Adapun langkah – langkah yang telah dilakukan adalah Tim Multisektoral Kabupaten Mahakam Ulu telah melakukan rapat untuk menentukan dan melaksanakan langkah strategis. Di antaranya, Pra bencana dengan melaksanakan imbauan kepada seluruh masyarakat melalui perangkat Kampung , Camat dan Petinggi.
Saat bencana dengan melakukan evakuasi warga dan menyiapkan posko banjir sebagai tempat evakuasi. Pasca bencana akan merevitalisasi objek vital yang rusak.
Hambatan keterbatasan sarana evakuasi seperti, kendaraan, rakit, genset, sanitasi, tenda, serta keterbatasan personel evakuasi.
“Sampai saat ini belum ada laporan korban jiwa akibat peristiwa banjir di wilayah Kabupaten mahakam Ulu,” tutupnya. (Adv-MKN)
Pewarta : Ichal
Editor : Nicha R