SAMARINDA – Desas-desus mengenai tenaga kerja asing (TKA) di Ibu Kota Nusantara (IKN) tahun lalu sempat menjadi perbincangan. Dilansir dari cnbcindonesia.com (18/8/2023), pemerintah melalui Kementerian PUPR telah menegaskan bahwa itu tidaklah benar.
“Nggak ada TKAÂ China, saya pastikan lokal semua. Nggak ada itu (TKA China), nggak ada,” kata Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Sumadilaga di Kementerian PUPR, Jumat (18/8/23).
Bambang Setyono selaku Ketua Korwil Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) melalui telepon mengatakan bahwa tenaga kerja lokal masihlah mampu bersaing dengan tenaga kerja asing, namun semua hanyalah persoalan kebijakan pemenang tender.
“Itu kan persoalan investor saja, kembali lagi kepada perusahaan yang memenangkan tender. TKI sebenarnya masih mampu bersaing dengan TKA,” katanya.
Soal kesiapan itu, Bambang juga menyatakan siap meningkatkan sertifikasi tenaga kerja Indonesia. Hanya saja dia berharap pemerintah tidak pilih kasih dan berat sebelah ketika kualitas yang dimiliki sebenarnya sama saja.
Sebelumnya, ia juga sempat bertemu dengan Pj Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik dalam rangka hari buruh pada Senin (30/4/2024) di Kantor Gubernur Kalimantan Timur. Di pertemuan itu Bambang menekankan mengenai kontrak kerja, dimana buruh masih terikat kerja dengan waktu dengan kata lain, buruh kontrak.
“BP 35 khususnya, banyak perusahaan yang masih melakukan kontrak berkepanjangan. Harusnya kontrak waktu tidak tertentu masih menjadi kontrak di waktu tertentu atau buruh kontrak,” jelasnya
Ia pun meneruskan bahwa Pj Gubernur sudah merespon dengan baik aspirasi buruh. Akmal Malik akan melakukan pembentukan komite melanjutkan program selanjutnya akan tetapi akan diberdayakan dan dimaksimalkan. Bambang menekankan bahwa hal itu tidak cukup dengan kesepakan di atas kertas tetapi harus difungsikan dalam operasinya.
Pewarta : Khoirul Umam
Editor : Nicha R
