BONTANG – Setelah minyak goreng dan telur, kini komoditas pangan kedelai juga mengalami kenaikan harga. Kondisi ini sudah terjadi dalam beberapa bulan terakhir.
Mudawam, salah satu pembuat tahu tempe di Jalan Ahmad Yani Gang Rawa Indah, RT 09, Kelurahan Api-Api mengatakan, kondisi ini membuat pihaknya dilema. Sebab jika ikut dinaikkan, dikhawatirkan akan kehilangan pembeli. “Kalau ukurannya dikecilin juga tidak bisa,” keluhnya saat dikonfirmasi belum lama ini.
Kenaikan harga kedelai, sambung Mudawam, secara bertahap. Mulai Rp 8 ribu-Rp9 ribu per kilogram. Bahkan saat Desember lalu mencapai Rp 11.200. “Harapannya harga kedelai bisa segera stabil,” tuturnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kasi Perdagangan Luar Negeri, Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskop-UKMP), Doddy Rosdian menjelaskan, kenaikan harga kedelai dipicu naiknya harga kedelai dunia. Karena impor, sehingga harga di Indonesia ikut terkena imbasnya.
“Kenaikan Rp 11.200 itu di Desember 2021. Selama 2022 belum ada kenaikan lagi,” tandasnya. (bms)
