spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Harga Gas Melon Sering Diatas HET, Minta Pengawasan Pemerintah


TANJUNG REDEB – Harga tabung gas melon atau 3 kilogram sering dikeluhkan masyarakat. Terlebih ketika terjadi kekosongan di pasaran. Harga yang dipatok oknum tidak bertanggungjawab ketika gas 3 kilogram langka juga bisa melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET).

Anggota Komisi II DPRD Berau, Atila Garnadi mengungkapkan, pihaknya sebagai legislatif dengan pemerintah daerah telah memutuskan setiap agen untuk mendistribusikan tabung gas subsidi secara langsung ke masyarakat.

“Pendistribusiannya itu melibatkan pemerintah kecamatan, kampung hingga RT. Tujuannya supaya masyarakat bisa memperoleh tabung gas subsidi,” ungkapnya.

Untuk diketahui, Berdasarkan Keputusan Bupati Berau 661/2019, harga eceran tertinggi (HET) Refill Petroleum Gas Tabung 3 Kg untuk keperluan rumah tangga dan usaha mikro untuk wilayah empat kecamatan, yakni Tanjung Redeb, Gunung Tabur, Sambaliung, dan Teluk Bayur kisaran harga sebesar Rp 26.500 – Rp 29.200. Sedangkan, wilayah hulu yaitu Kelay dan Segah kisaran HET sebesar Rp 31.000 – Rp. 32.000.

Kemudian, untuk wilayah pesisir dari Tabalar hingga Bidukbiduk kisaran HET sebesar Rp 31.000 – Rp 39.250. Untuk wilayah kepulauan seperti Maratua dan Derawan kisaran HET sebesar Rp 31.200 – Rp 40.000.

BACA JUGA :  Minta Pemerintah Dongkrak PAD

“Saya meminta untuk pendistribusian tabung tidak boleh sembarangan yang menerima, harus ada kriterianya. Pengawasan pun memang perlu dilakukan untuk menentukan siapa saja yang berhak menjual dan tidak,” tandas Politikus PDI-P itu. (adv/dez)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img