spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Harga Bawang Merah Melonjak, Dinas KUKM Perindag PPU Perkuat Pasokan dan Produksi Lokal

PPU – Harga bawang merah di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melonjak hingga Rp 45 ribu per kilogram, memaksa pemerintah daerah bertindak cepat demi menjaga stabilitas pasar. Dinas KUKM Perindag PPU kini berfokus memperkuat rantai pasokan dan produksi lokal sebagai solusi jangka panjang untuk mengantisipasi gejolak harga.

Kepala Bidang Perdagangan Diskukmperindag PPU, Marlina menjelaskan bahwa kondisi ini diperburuk oleh cuaca ekstrem yang menekan produktivitas petani bawang lokal, terutama di Desa Rintik yang menjadi salah satu pusat produksi. Pasokan dari luar daerah seperti Surabaya dan Banjarmasin juga mengalami kendala distribusi, sehingga stok bawang merah di pasar lokal terbatas.

“Kenaikan harga ini menegaskan perlunya kemandirian pasokan di PPU. Ketergantungan pada distributor luar hanya membuat pasar kita lebih rentan terhadap fluktuasi harga,” ujar Marlina.

Dinas KUKM Perindag PPU tidak hanya fokus pada langkah jangka pendek seperti memantau harga, tetapi juga menggagas rencana strategis untuk memperkuat produksi lokal. Marlina menyebutkan bahwa pemerintah tengah menyusun program khusus bagi petani bawang merah lokal agar dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar.

“Kita perlu strategi yang komprehensif. Memperkuat produksi lokal dan memastikan distribusi berjalan lancar adalah prioritas kami,” tambah Marlina.

Selain itu, Marlina mengimbau para pedagang agar tidak menaikkan harga secara berlebihan di tengah situasi fluktuasi pasokan. Diskukmperindag PPU bahkan siap menggelar operasi pasar jika diperlukan, terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) seperti Natal dan Tahun Baru, ketika permintaan biasanya meningkat.

Pada awal Desember, Diskukmperindag PPU dijadwalkan menghadiri rapat koordinasi dengan pemerintah provinsi di Samarinda. Marlina berharap pertemuan tersebut dapat menghasilkan langkah kolaboratif untuk menjaga kestabilan pasokan bawang merah di Kalimantan Timur.

Komitmen Diskukmperindag PPU mencakup pengawasan intensif terhadap pasar untuk mencegah spekulasi harga yang merugikan konsumen. Marlina menegaskan bahwa pedagang telah diedukasi untuk menjaga harga tetap wajar demi melindungi daya beli masyarakat.

Dengan pendekatan terpadu melalui penguatan pasokan lokal, kontrol distribusi, dan sinergi lintas wilayah, pemerintah daerah berharap masyarakat dapat melewati masa libur akhir tahun dengan tenang tanpa beban harga yang melambung tinggi.

“Sinergi antarwilayah sangat penting. Kami optimis melalui koordinasi yang baik, lonjakan harga dapat diminimalkan,” pungkasnya. (ADV/DiskominfoPPU/*NRD)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti