spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Hadiri Pelantikan BPW KKSS Kaltim, Gubernur Ajak Bangun Kaltim Tanpa Pandang Etnis dan Agama

SAMARINDA – Gubernur Kaltim H Isran Noor mengucapkan selamat kepada Ketua dan Anggota BWP KKSS Kaltim dengan harapan dapat melaksanakan program sesuai dengan visi dan misi organisasi, serta sejalan dengan program Pemprov Kaltim.   “Kami mengajak warga KKSS, untuk bersama-sama membangun Kaltim untuk semua, dengan tidak memandang etnis, agama dan latar belakang politik,” kata Isran Noor saat menghadiri pelantikan dan pengukuhan Badan Pengurus Wilayah Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (BPW KKSS) Provinsi Kaltim periode 2021-2026.

Kegiatan bertema Optimalisasi Peran KKSS untuk Kaltim Berdaulat ini digelar di Ball Room Hotel Mercure Samarinda, Jumat (28/5/2021). Pelantikan BPW KKSS Kaltim yang diketuai H Alimuddin Latief dillakukan langsung oleh Ketua Umum BPP KKSS Muchlis Fatahna.

Gubernur Kaltim H Isran Noor mengucapkan selamat kepada Ketua dan Anggota BWP KKSS Kaltim dengan harapan dapat melaksanakan program sesuai dengan visi dan misi organisasi, serta sejalan dengan program Pemprov Kaltim

Lebih jauh, Gubernur mengajak BPW KKSS Kaltim menyusun program yang serasi dengan  program pemerintah daerah melalui satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Prioritas program meliputi peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan masyarakat.

“Pemprov terbuka kepada siapa saja yang ingin berkontribusi dalam pembangunan di segala bidang. Tinggal bagaimana memanfatkan peluang yang ada dengan baik, karena sekarang ini kalau tidak cerdas, tidak bekerja keras, maka peluang pasti akan direbut pihak lain,” ujarnya.

Selain itu, gubernur berharap momentum pelantikan BPW-KKSS Kaltim ini dijadikan sebagai upaya memperkuat hubungan tali silaturrahmi, sehingga terjalin hubungan yang semakin harmonis sesama warga Sulawesi Selatan maupun masyarakat Kaltim.

Kaltim telah menjadi Indonesia mini, karena segala suku  ada. Walaupun demikian, antara penduduk lokal dengan penduduk dari luar telah terjadi hubungan yang harmonis.

“Meskipun heterogen, namun perbedaan tidak menimbulkan perpecahan. Bahkan masyarakat bisa hidup berdampingan dan saling mengasihi. Kekompakan, kebersaman, saling menghargai dan saling menghormati, merupakan modal besar dalam pelaksanaan pembangunan,” tandas Isran Noor. (hms/gs)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti