BONTANG – Mengawali 2022, kita perlu mengetahui apa saja yang akan kita lalui, yang nantinya membawa kita kepada penyusunan strategi untuk bisa melewatinya. Mengenali hal itu sebagai tantangan. Tantangan yang akan menjadi tujuan untuk dicapai, lalu kita perlu mengenali siapa diri kita dan mengukur kemampuan yang kita miliki.
Setelah itu kita memikirkan bagaimana strategi maupun cara yang harus kita lakukan untuk bisa menempuh tantangan. Seperti yang diungkapkan Dandim 0908/Bontang Letkol Arh Choirul Huda dalam Podcast MejaTamu Podcast “Meja Tamu” alias Media Kaltim-Praja Tatap Muka dengan tema “Strategi Dan Sinergi Hadapi Tahun 2022”. Program tersebut tayang di kanal Youtube Praja TV Bontang, Rabu (12/01/2022), kerjasama antara mediakaltim.com bersama Radio Praja TV, serta didukung Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bontang.
“Saya awali tahun 2022 ini dengan 3 hal, kenali tantangan, ketahui siapa dirimu dan apa kemampuanmu, lalu bagaimana caranya agar kita bisa menyelesaikan tantangan tersebut,” ucapnya.
Jika dipandang dalam lingkup Kota Bontang, ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi bersama pada tahun ini. Seperti pandemi Covid-19 yang masih terus menyelimuti, bencana banjir, paham radikal, ketergantungan narkoba, dan ekonomi.
Tantangan-tantangan itu memerlukan strategi yang efektif dan sinergi yang kuat antara masyarakat, pemerintahan, TNI/Polri, beserta seluruh stakeholder yang ada agar tantangan dapat terselesaikan dengan baik.
“Strategi yang efektif itu diperlukan agar tujuan tercapai dengan cepat, dan efisiensi juga memberikan kita effort yang lebih ringan dalam mencapainya, dan satu hal yang tidak bisa terlewat yaitu sinergi dari berbagai pihak yang menjadi kekuatan bersama,” jelasnya.
Soal tantangan yang saat ini masih menjadi PR adalah tingginya angka kasus penyalahgunaan narkoba dan angka pengangguran. Untuk kasus penyalahgunaan narkoba, dapat terjadi karena berbagai macam faktor. Dan strategi yang bisa kita lakukan salah satunya dengan meningkatkan kewaspadaan.
“Sebenarnya hal yang perlu dilakukan adalah menjaga keluarga kita. Tumbuhkan rasa awearness kita dan dimulai dari keluarga, setelah itu lingkungan sekitar,” jelasnya.
Yang menjadi ironi, Bontang terkenal sebagai kota industri namun memiliki angka pengangguran yang tinggi. Ini tentu menjadi perhatian khusus dan diperlukan cara-cara agar tantangan ini dapat terselesaikan dengan tuntas.
“Strateginya yang saat ini dilakukan lebih kepada mempersiapkan kompetensi diri untuk bisa bersaing dengan para pekerja lain, salah satunya dengan mengikuti pelatihan kerja yang ada di Bontang, ” ujarnya.
Mengakhiri podcast, Dandim 0908/Bontang Choirul Huda mengutip sebuah quotes yaitu, “Jika kita ingin berjalan cepat, maka berjalanlah sendiri. Namun jika kita ingin berjalan lebih jauh, maka berjalanlah bersama-sama”. (ahr)