TANJUNG REDEB – Guna merealisasikan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), seluruh Perusda yang ada diminta ikut berkontribusi. Hal itu disampaikan Wakil Ketua I DPRD Berau, Syarifatul Syadiah.
Ia mengatakan, sampai saat ini PAD Kabupaten Berau belum mencapai angka 10 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Menurut Syarifatul, target 10 persen itu belum pernah tercapai. Padahal, APBD Berau tahun 2023 memiliki angka yang cukup fantastis dibanding 2022 lalu.
“Kalau APBD kita Rp 3,5 triliun, seharusnya PAD bisa mencapai Rp 350 miliar. Tetapi kenyataannya saat ini, PAD Berau baru menyentuh Rp 299 miliar, jadi itu masih jauh dari target,” ungkapnya, Rabu (26/4/2023).
Dengan nilai PAD yang masih dibawah target 10 persen tersebut, maka dirinya mendorong Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau Perusda yang ada di Bumi Batiwakkal turut berkontribusi.
“Yang ada di Berau ini kan seperti Perumda Air Minum Batiwakkal, IPB Lati dan PT Hutan Sanggam Labanan Lestari (HLL),” paparnya.
Politikus Golkar ini menyebut, kinerja dan capaian dari tiga perusahaan daerah itu belum dapat diketahui secara jelas. Sebab, kata dia, dalam LKPj Bupati Berau hanya berisikan angka-angka dan persentase capaian tanpa ada penjelasan yang detail.
“Padahal laporan yang mendetail sangat diperlukan agar DPRD dalam tupoksinya dapat mengetahui kontribusinya bagi daerah,” ujarnya.
Lanjutnya, jika pemaparan dilakukan secara detail, pihaknya di jajaran legislatif dapat membuat perbandingan atas capaian yang telah diperoleh tiga perusahaan daerah itu dari tahun ke tahun.
“Karena kita ketahui bersama, potensi terbesar pertama PAD sebenarnya dari perusda-perusda yang ada,” jelasnya.
Mengenai upaya meningkatkan PAD Berau, DPRD merekomendasikan agar Bupati memaksimalkan potensi-potensi sumber PAD. Seperti dari pajak, restoran, BPHTB, retribusi, sarang burung walet dan lainnya.
“Selain itu juga mengevaluasi kinerja BUMD agar bisa lebih banyak menyumbang PAD,” tandasnya. (dez/adv)