BALIKPAPAN – Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor kembali menegaskan kebijakannya untuk tidak menghapus tenaga honorer di Provinsi Kaltim, selama masa kepemimpinannya.
“Sepanjang saya masih menjadi gubernur, tenaga honorer tidak akan saya hapus,” tegas Gubernur Isran Noor di hadapan ratusan kepala sekolah SMK se-Kaltim yang mengikuti Workshop Percepatan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Bagi Kepala Sekolah (Kepsek) Jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Hotel Gran Senyiur Balikpapan, Sabtu (29/7/2023) malam.
Gubernur Isran mengatakan, kebijakan itu diambilnya dengan pertimbangan tenaga para honorer masih sangat dibutuhkan dalam membantu penyelenggaraan negara dan pembangunan. Terlebih lagi jumlah PNS kian hari juga semakin berkurang.
“Jangan menafikan dan meniadakan eksistensi mereka,” sebutnya.
Mantan Bupati Kutai Timur itu mengungkapkan, jumlah tenaga honor di Indonesia lebih dari empat juta orang, dan jika kebijakan penghapusan atau pemberhentian tenaga honorer dijalankan, tidak bisa dibayangkan bagaimana nasib keluarga mereka.
“Kecuali kalau negara ini sudah siap dengan menyiapkan lapangan kerja, it’s oke, tapi kan ‘ora’ ada,”ujarnya yang disambut riuh applaus para Kepala SMK.
Pemprov Kaltim, lanjutnya, memberi perhatian kepada honorer yang mengabdi di Kaltim baik mereka yang menjadi guru, tenaga kesehatan maupun bidang lainnya.
Perhatian itu, berupa pemberian jaminan tenaga kerja melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan yang dibayarkan melalui APBD Kaltim.
“Ada tunjangan hari tua dan tunjangan kematian atau kecelakaan saat bekerja,”pungkasnnya.
Gubernur Isran berharap kebijakan itu berlanjut, karena dirinya banyak menerima dukungan dari para tenaga honorer, tidak hanya di Kaltim tetapi juga dari berbagai daerah di Indonesia. (adv/diskominfokaltim)
