spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Groundbreaking Nusantara Sustainability Hub, Presiden Jokowi; Tumbukan Pusat Riset di Nusantara

NUSANTARA – Sinergi Pertamina Group dan Bakrie Group bersama Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) diwujudkan dalam peletakan batu pertama Nusantara Sustainability Hub di Nusantara pada Rabu (5/6/2024).

“Investasi di Nusantara adalah investasi masa depan. Tren hijau ke depan harus bisa kita kuasai, dan dengan groundbreaking Nusantara Sustainability Hub ini bisa menjadi showcase riset dan ekonomi hijau yang menjadi nilai tambah Nusantara sebagai kota hijau, cerdas, dan berkelanjutan,” kata Presiden Joko Widodo dalam prosesi peletakan batu pertama Nusantara Sustainability Hub.

Melalui kemitraan strategis ini, Nusantara Sustainability Hub akan mewadahi berbagai penelitian yang akan dilakukan oleh International Institute of Sustainability Indonesia (IISI), untuk pengembangan pusat riset dan fasilitas pendidikan energi berkelanjutan kelas dunia.

“Nusantara akan menjadi living lab di mana menjadi kota riset bagi seluruh akademis dari seluruh belahan dunia. Konsep kota hijau, cerdas, dan berkelanjutan ini menjadi daya tarik penelitian dan dengan adanya sebuah sustainability hub maka riset mengenai Nusantara akan selalu tumbuh,” ujar Menteri PUPR sekaligus Plt. Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono.

Kolaborasi antara Otorita IKN, Pertamina dan Bakrie Group ini meliputi pengembangan infrastruktur shared-hub di wilayah strategis Edutown IKN, serta berbagai penelitian yang mencakup aspek berkelanjutan, seperti penelitian mineral kritis berbasis kecerdasan buatan untuk mendukung transformasi eksplorasi sumber daya berkelanjutan.

Direktur Pertamina, Nicke Widyawati menyampaikan apresiasinya terhadap sinergi yang konkret ini. “Kami berharap, Nusantara Sustainability Hub ini bisa menjadi wadah untuk berbagai inisiasi, brainstorming , serta pengembangan berkelanjutan yang melibatkan berbagai pihak. Pertamina mengapresiasi pihak Otorita IKN dan Bakrie Grup yang telah mengawali kerja sama sinergi dengan Pertamina,” ujar Nicke.

Nusantara Sustainability Hub akan dibangun dengan nilai investasi sebesar Rp230 Miliar dengan investasi tahap pertama di angka Rp112 Miliar serta di atas lahan sebesar 2,4 hektar.

CEO PT. Bakrie & Brothers, Anindya Bakrie menyebut pentingnya membuat sebuah pusat riset dan bisnis hijau di Nusantara serta memanfaatkan aspek hijau di Nusantara.

“Nusantara Sustainability Hub dibangun dari ide besar Nusantara yang tidak hanya membangun pembangunan fisik, tetapi juga cara berpikir dan peradaban baru. Dengan adanya hub ini, IKN diharapkan mampu menjadi pusat green silicon valey yang mampu menghasilkan teknologi dan sumber daya manusia (SDM) unggul di masa depan,” kata Anindya.

Sinergi Pertamina dan Bakrie Group telah terjalin sejak kesepakatan kerja sama (MoU) antar kedua pihak pada bulan Maret 2024 yang disaksikan oleh Kepala Otorita IKN pada saat itu. Sebelum itu, Otorita IKN juga melakukan MoU dengan Stanford Doerr School of Sustainability pada September tahun lalu, dalam hal pengembangan riset di IKN yang juga dihadiri Anindya Bakrie sebagai alumni Stanford University.

Selain itu, pembangunan ini juga merupakan tindak lanjut MoU yang ditandatangani antara Otorita IKN dan Pertamina pada November 2023 mengenai pembangunan sustainability hub sebagai upaya mewujudkan target Net Zero Emission pada tahun 2045 dan mendukung Nusantara sebagai forest city.

Turut hadir dalam acara groundbreaking Nusantara Sustainability Hub Country Director Tony Blair Institute for Global Change (TBI) Indonesia, Shuhaela Haqim selaku mitra Otorita IKN dalam pengembangan zona riset dan inovasi. Shuhaela mengungkapkan, “Pengembangan riset dan inovasi merupakan salah satu kunci transformasi Indonesia menjadi negara maju di dekade kedepan. Oleh karena itu, kami sangat antusias  dengan hadirnya Nusantara Research Hub. Pusat riset ini diharapkan dapat mengembangkan kekuatan riset dan teknologi terkini, termasuk kecerdasan buatan untuk menciptakan peluang –peluang baru dengan lebih cepat, khususnya di sektor ekonomi hijau.”

IISI diharapkan menjadi pusat penelitian yang berfokus pada kekuatan Indonesia dalam dekarbonisasi, termasuk potensi energi terbarukan, mineral kritis, dan keanekaragaman hayati di Nusantara. (Rls/SBK)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti