SAMARINDA – Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terdiri dari 10 partai politik dibentuk pada Pemilihan Umum (Pemilu) Februari lalu. Partai-partai tersebut antara lain adalah Golkar, Gerindra, PAN, Demokrat, PBB, Gelora, PSI, Partai Garuda, dan Partai Aceh.
Tidak berhenti secara nasional, menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024, KIM masih punya andil dalam mengusung calon kepala daerah. Sayangnya, untuk Kaltim, Demokrat lebih memilih Isran Noor daripada Rudy Mas’ud.
Mengenai pencalonan Isran Noor dan Hadi Mulyadi untuk kedua kalinya, Wakil Ketua Bidang Media Golkar, Sudarno, menyambut positif meskipun pihaknya akan berhadapan langsung.
“Apapun situasinya, mereka adalah kader-kader terbaik dari masyarakat Kaltim,” ujarnya.
Rudy Mas’ud sebagai pasangan muda bersama Seno Aji akan berhadapan dengan Isran-Hadi sebagai senior mereka. Ini hanya soal bagaimana setiap pasangan calon (paslon) saling beradu untuk menunjukkan siapa yang terbaik di mata masyarakat.
“Nanti kita tinggal adu di sana-sini,” lanjutnya.
Ia menambahkan, Golkar tidak merasa tertekan dengan berhasilnya pasangan petahana kembali berkontestasi. Meskipun pihaknya berhasil mengumpulkan 44 kursi dari 7 partai di parlemen dan sempat membuat khawatir tentang adanya kotak kosong di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim.
“Kami meyakini pasangan kamilah yang terbaik,” tegasnya.
Untuk itu, koalisi partai pengusung Rudy Mas’ud dan Seno Aji akan terus berkomitmen saling berkomunikasi mengenai strategi untuk memenangkan paslon mereka.
Artinya, Golkar telah mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan selama tahapan Pilkada. Tinggal seperti apa metode yang diimplementasikan untuk menghadapi calon yang cukup kuat.
“Kami meyakini kalau kami bisa memenangkan hati masyarakat,” tutup Sudarno.
Pewarta: Khoirul Umam
Editor: Nicha R