JAKARTA – Sejumlah pemimpin dunia menyambut tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, yang diumumkan pada Rabu (15/1). Gencatan senjata ini memberikan harapan baru untuk mengakhiri agresi Israel terhadap Jalur Gaza yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyebut kesepakatan tersebut sejalan dengan usulan yang diajukannya pada 31 Mei 2024, yang kemudian mendapat persetujuan bulat dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).
“Kesepakatan ini akan mengakhiri pertempuran di Gaza, melimpahkan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan warga Palestina, dan menyatukan kembali para sandera dengan keluarganya,” ujar Biden melalui media sosial X. Ia juga berharap gencatan senjata ini memungkinkan pemulangan tiga warga negara AS yang disandera di Gaza.
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyebut gencatan senjata tersebut sebagai “kabar yang tertunda lama”. Ia melihatnya sebagai peluang untuk mempercepat distribusi bantuan kemanusiaan ke Gaza dan mengakhiri penderitaan di wilayah tersebut. Dalam pernyataannya, Starmer mendorong agar gencatan senjata ini menjadi langkah awal menuju solusi dua negara demi perdamaian jangka panjang.
Kanselir Jerman Olaf Scholz menyambut baik kesepakatan tersebut dan menekankan pentingnya kepatuhan terhadap isi gencatan senjata, termasuk pembebasan sandera. “Gencatan senjata ini membuka pintu untuk mengakhiri perang secara permanen dan memperbaiki kondisi kemanusiaan yang buruk di Gaza,” kata Scholz.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut gencatan senjata ini sebagai “kelegaan besar bagi rakyat Gaza” dan memberikan harapan bagi keluarga sandera. Ia juga menegaskan bahwa semua pihak harus mematuhi kesepakatan tersebut untuk memastikan keberlangsungan perdamaian.
Kesepakatan gencatan senjata diumumkan oleh Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani di Doha. Menurutnya, kesepakatan ini bertujuan menghentikan agresi Israel dan memulihkan kondisi Gaza yang dilanda kehancuran besar. Kesepakatan tersebut mencakup tiga tahap implementasi yang akan mulai diberlakukan pada Minggu (19/1). (MK)
Editor: Agus S