Beranda VIRAL Gempa Malang dan Yogyakarta Terjadi Hampir Barengan, Siswa Berhamburan Keluar Kelas

Gempa Malang dan Yogyakarta Terjadi Hampir Barengan, Siswa Berhamburan Keluar Kelas

0
Siswa MAN 2 Ponorogo berhamburan keluar kelas saat terjadi gempa. Foto: detikcom

MALANG – Gempa di Malang, Jawa Timur, dan Yogyakarta (DIY) terjadi hampir berbarengan sebelum pukul 10.00 WIB, Jumat (22/10/2021). Gempa di Malang pukul 09:21:15 WIB, dengan kekuatan Magnitudo 5.4 SR terjadi di 78 km Baratdaya Malang, dengan tingkat kedalaman hingga 33 kilometer.

Sedangkan gempa di Yogyakarta pukul 09:39:18 WIB berkekuatan Magnitudo 4.8 SR, dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa di Yogyakarta terjadi di 118 kilometer Barat Daya Gunungkidul, DIY.

BMKG menginformasikan bahwa gempa di Malang tidak berpotensi tsunami. “#Gempa Magnitudo: 5.3, Kedalaman: 33 km, 22 Okt 2021 09:21:15 WIB, Koordinat: 8.84 LS-112.51 BT (78 km BaratDaya KAB-MALANG-JATIM), Tidak berpotensi tsunami #BMKG,” tulis BMKG melakui Twitternya @infobmkg, Jumat, 22 Oktober 2021.

Informasi lain terkait gempa di Yogyakarta. “Info Gempa Mag:4.8 SR, 22-Oct-21 09:39:18 WIB, Lok:9.052 LS,110.44821 BT (118 km BaratDaya GUNUNGKIDUL-DIY), Kedlmn:10 Km ::BMKG-PGR VII,” demikian dikutip dari laman Twitter @bmkgjogja.

SISWA BERHAMBURAN KELUAR KELAS
Gempa 5,3 Magnitudo di Malang terasa hingga ke Ponorogo. Puluhan siswa MAN 2 Ponorogo bahkan sampai berhamburan keluar ruangan. Mereka takut tertimpa reruntuhan bangunan.

Dilansir dari detik.com, salah satu siswa, Larasinta Sekar Ayu mengaku kaget saat gempa mengguncang. Dia yang berada di lantai 3 Gedung Workshop MAN 2 Ponorogo langsung berusaha keluar gedung.

“Saya takut soalnya berada di lantai 3, langsung keluar ruangan. Tadi kerasa gempa,” tutur Laras, Jumat (22/10/2021).

Sementara, Guru MAN 2 Ponorogo Wiretno mengaku takut juga saat terjadi gempa. Awalnya dia melihat meja yang berada di depannya bergoyang. “Tremornya kerasa, lihat meja goyang. Langsung kaget,” imbuh Wiretno.

Menurut Wiretno, gempa terjadi saat kegiatan belajar mengajar. Dan dia mengaku kaget. Gempa kali ini terasa kencang. Apalagi berada saat berada di lantai 3, dia takut bangunan runtuh. “Awalnya cuma berdiri karena kaget, terus segera keluar ruangan. Murid-murid berhamburan. Takut ambruk, soalnya ini di lantai 3,”tandas Wiretno. (dtc/red)

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Exit mobile version