TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau mengalokasikan dana sekitar Rp 3 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Berau untuk keperluan bantuan sektor pertanian. Mulai dari alat mesin pertanian (Alsintan), bibit, hingga pupuk.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Berau, Junaidi menerangkan, total bantuan sektor pertanian pada APBD 2024 sekitar Rp 3 miliar. Bantuan tersebut menyasar sentra pertanian padi di Kabupaten Berau yang berada di Kecamatan Talisayan, Biatan, Tabalar, Gunung Tabur, Sambaliung, dan Teluk Bayur.
“Daerah itu menjadi konsentrasi kita untuk memberikan bantuan alsintan, bibit, pupuk yang kita salurkan setiap tahun,” bebernya.
Penyaluran alsintan tahap pertama dan kedua sudah dilaksanakan pihaknya untuk beberapa kampung sentra padi di Kabupaten Berau. Seperti hand traktor, jonder, perontok padi jagung serbaguna, hingga penyemprot dan pemotong rumput.
Selain itu, ada juga pemberian bibit sapi sebanyak 53 ekor dan bibit kambing sebanyak 35 ekor dari APBD Murni 2024.
“Belum lama ini kami juga memberikan bantuan alsintan di Kampung Sei Bebanir Bangun Kecamatan Sambaliung,” sebutnya.
Adapun daerah yang memiliki luas lahan pertanian padi terbesar berada di Kampung Buyung-buyung Kecamatan Tabalar dengan luas lahan mencapai sekitar 500 hektare (Ha). Di mana sebelumnya hanya sekitar 100 ha.
Luas lahan setiap tahun terus meningkat lantaran kesadaran masyarakat untuk peningkatan ketahanan pangan sudah cukup tinggi. “Sekarang Kampung Buyung-buyung luas lahannya sudah mencapai 500 ha, katanya.
Penyaluran bantuan juga banyak yang disalurkan ke sana, baik dari pokok pikiran (Pokir) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), usulan musrenbang hingga usulan petani itu sendiri.
Di samping itu, bantuan bagi petani juga mengalir dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Tahun ini berupa alkon pompa air. Sementara, akan datang lagi sebanyak 87 unit.
“Jadi untuk menjaga sektor pertanian selama musim kemarau ini bantuan pompa air diberikan,” terangnya.
Bupati Berau, Sri Juniarsih menyampaikan komitmennya untuk membangun sektor pertanian di Kabupaten Berau ke arah yang lebih maju. Berikutnya, akan selalu membantu para petani dengan sarpras pertanian modern agar pekerjaan petani dapat dipermudah dan menuai hasil maksimal.
“Saya mempunyai impian para petani kita seperti di Jepang yang mengelola pertanian dengan alat modern, dengan hasil lebih banyak dan produktivitas lebih tinggi,” ujarnya.
Diakuinya, pertanian sangat memegang peranan penting dalam pembangunan daerah dan nasional. Pasalnya, pertanian berkaitan erat dengan kecukupan pangan masyarakat.
Karena itu, OPD terkait harus terus berupaya mendorong pertanian agar tumbuh ke arah yang lebih baik.
“Saya juga mendorong peran aktif dari kita semua khususnya DTPHP untuk terus melakukan pendampingan, kemudian monitoring kepada petani supaya bantuan yang ada dapat benar-benar memberikan manfaat,” imbuhnya.
Saat ini, tambahnya, sektor pertanian sedang diganggu dengan merebaknya alih fungsi lahan, kekurangan sumber daya manusia (SDM) dan sebagainya. Karena itu dirinya meminta agar para petani bersama dinas terkait dapat bekerja sama mengatasi hal itu.
“Kami harapkan dinas terkait dapat lakukan langkah-langah untuk mengantisipasi alih fungsi lahan dan kurangnya sumber daya petani. Karena kita komitmen untuk tingkatkan ekonomi masyarakat dan memperjuangkan komoditas pangan berdaya saing,” tandasnya. (adv/dez)