MENGGELONTORKAN ratusan miliar untuk beasiswa warga Kaltim, bahkan kerjasama dengan daerah maupun negara lain untuk penguatan SDM-nya, bukan berarti Pemprov Kaltim akan mengunci mereka harus bekerja dan mengabdi lagi di Kaltim.
Isran Noor memiliki pemikiran yang luas. Anak-anak Kaltim yang sudah lulus dengan dibiayai beasiswa Kaltim Tuntas maupun stimulan, boleh bekerja atau berkarya dimana saja.
“Yang dikunci dari penerima Beasiswa Kaltim ini yang penting dia warga Kaltim. Kuliah dimana pun tidak ada masalah. Jangan anak-anak yang sudah dibiayai ini diikat agar kembali ke Kaltim. Kita harus berpikir bahwa Kaltim untuk Indonesia. Yang penting SDM Kaltim kualitasnya tinggi. Kalau SDM-nya sudah pintar menonjol, dia akan bisa bekerja di mana saja. Tidak terikat harus bekerja di Kaltim,” ucap Gubernur beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, Gubernur Isran juga ada kebijakan khusus, untuk hal-hal kejadian luar biasa. Untuk anak korban Covid-19 yang daftar beasiswa, akan diberi bantuan dua tahun berturut-turut yakni tahun 2021-2022.
Tahun ini ada 198 orang anak korban covid yang menerima beasiswa. Ada yang stimulan dan ada yang tuntas. Tergantung dari pengajuannya, karena mekanismenya tetap sama seperti pendaftar lainnya, hanya saja cukup menyertakan surat ketarangan korban covid.
Gubernur ingin seluruh masyarakat Kaltim SDM-nya meningkat, karena kalau SDM-nya meningkat otomatis daerahnya juga akan maju. Itu capaian yang diinginkannya.
Selain siswa dan mahasiswa, Gubernur juga mengeluarkan kebijakan khusus untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi dengan menyekolahkan tenaga pendidik/dosennya.
Ia menginginkan seluruh perguruan tinggi di Kaltim meningkat akreditasinya, baik itu akreditasi prodi maupun akreditasi perguruan tingginya, apalagi Kaltim akan menjadi bagian dari Ibukota Nusantara (IKN). (ozi/adv/diskominfokaltim)
