Para pekerja konstruksi sibuk untuk mengejar target penyelesaian jalan dan gedung. Di lokasi konstruksi, Jalan Sumbu Barat dan Timur, bunyi mesin berat dan suara palu memecah kesunyian pagi.
Alat berat beroperasi di tengah jalan berdebu, truk dump besar dengan mesin yang mengaum membawa muatan tanah, sementara ekskavator dengan lengan panjang dan cangkul raksasa menggali dan memindahkan material.
Operator alat berat bekerja hati-hati, mengendalikan mesin secara presisi untuk memastikan pekerjaan berlangsung lancar, meskipun kondisi berdebu yang menantang.
Di Jalan Negara Penajam Paser Utara, proses pengaspalan berlangsung. Truk pengangkut aspal datang silih berganti, menyuplai material yang kemudian diletakkan dengan hati-hati di atas permukaan jalan.
Mesin pengaspal berukuran besar meluncur di sepanjang jalan menuju kawasan Sumbu Kebangsaan untuk menebar dan meratakan aspal dengan presisi.
Kawasan Sumbu Kebangsaan terbagi atas istana dan lapangan upacara, kantor presiden, sekretariat presiden, sarana dan prasarana lain, seperti paviliun, masjid, hingga gazebo, yang berdiri megah.
Selain itu, juga berdiri gedung kementerian koordinator 1 hingga 4, serta Plaza Seremoni. Terdapat pula fasilitas Beranda Nusantara yang meliputi memorial park, monumen bendera dan beberapa bangunan lainnya yang sudah rampung.
Di sekeliling kawasan itu, pekerja jalan berfokus pada detail-detail akhir, memastikan permukaan jalan rata dan mulus sebelum proses pendinginan. Kurang dari 1×24 jam, mayoritas badan kawasan Sumbu Kebangsaan telah beraspal.
Jalur itu menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN dengan Sumbu Kebangsaan via jalan feeder kereta otonom.
Para pekerja di lokasi itu terbagi atas sejumlah tim spesifik. Ada yang fokus pada pemadatan tanah dan pengaspalan untuk jalan, sementara yang lain bekerja pada struktur beton untuk gedung-gedung yang menjulang tinggi.
Batasan tinggi konstruksi gedung di seluruh kawasan IKN tidak boleh melebihi bentang sayap Garuda raksasa di Istana Negara IKN yang mencapai 77 meter di Kawasan Kepresidenan.
Progres konstruksi
Berjarak sekitar 10 menit dari Sumbu Kebangsaan, telah berdiri gedung RS Hermina IKN pada luas lahan 20.792 meter persegi dan tapak 8.780 meter persegi.
Kepala tim proyek pembangunan gedung Rumah Sakit Hermina IKN Ichsan menyebut progres pembangunan gedung telah mencapai 60 persen dalam durasi kurang dari setahun.
Sebanyak 650 pekerja dikerahkan untuk mendesain bangunan yang mencerminkan komitmen kuat terhadap prinsip keberlanjutan dan teknologi hijau, dimulai dari perencanaan tata ruang yang memprioritaskan integrasi elemen alam.
Setiap unit bangunan setinggi tujuh lantai itu dirancang untuk memaksimalkan penggunaan energi terbarukan, seperti panel surya yang dipasang di atap gedung, sehingga menghasilkan energi ramah lingkungan.
Target penyelesaian proyek pada 31 Oktober 2024. Untuk tahap awal akan beroperasi 50 bed menjelang 17 Agustus nanti.
Bangunan-bangunan di IKN tidak hanya mengedepankan efisiensi energi, tetapi juga menggunakan material ramah lingkungan, seperti beton daur ulang dan kayu yang bersertifikat.
Arsitektur hijau diterapkan melalui desain yang memanfaatkan ventilasi dan pencahayaan alami, mengurangi ketergantungan pada pendingin udara dan penerangan buatan.
Ruang terbuka hijau yang luas dan taman vertikal juga menyatu dengan struktur kawasan, berfungsi sebagai paru-paru kota dan memberikan kenyamanan tambahan bagi penghuninya.
Tantangan cuaca
Setiap harinya, para pekerja harus menghadapi berbagai tantangan, mulai dari kondisi cuaca yang berubah-ubah, hingga kendala teknis yang tak terduga. Dalam menghadapi tekanan waktu dan anggaran, mereka harus bekerja dengan efisiensi tinggi dan ketelitian yang mengutamakan keselamatan.
Pada area proyek lain, para insinyur dan teknisi di Rumah Sakit IKN milik pemerintah, memantau setiap tahap pembangunan, memastikan bahwa segala sesuatunya sesuai dengan rencana dan standar yang ditetapkan.
Jadwal mereka sangat padat, dengan pembagian kerja yang sering kali berganti-ganti untuk memaksimalkan waktu penggunaan alat berat dan material selama 24 jam penuh.
Untuk mendukung aktivitas itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama instansi lain membantu proses pencapaian target konstruksi dengan menggelar operasi teknologi modifikasi cuaca.
Berdasarkan laporan Tim Modifikasi Cuaca BNPB, rekapitulasi kegiatan dari 15 Juli hingga 2 Agustus 2024, telah terlaksana 119 sorti dengan total 2 pesawat tipe PK-SNK dan PK-SNG.
Sorti yang dimaksud adalah jumlah penerbangan pesawat Cessna dari Base Ops di Bandara APT Pranoto Samarinda, dengan membawa 111 ton NaCl (natrium klorida) dan 8 ton CaO (kalsium oksida).
Senyawa kimia tersebut kemudian disemai di bibit awan hujan dengan tujuan meredistribusi curah hujan di sekitar area proyek konstruksi bangunan. Karena itu, durasi panas terik di IKN relatif lebih panjang dari kawasan penyangga ibu kota lainnya, seperti Samarinda dan Balikpapan.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) Danis H Sumadilaga melaporkan progres pembangunan tahap 1 IKN secara keseluruhan mencapai 89 persen lebih.
Capaian itu masih sesuai dengan rencana induk pembangunan IKN yang diatur dalam Perpres Nomor 63 Tahun 2022. Aturan itu mengamanatkan bahwa IKN dibangun mulai 2022 sampai dengan 2045 yang terbagi atas tiga tahap.
Dalam kurun 2 tahun terakhir hingga akhir Juli 2024, pembangunan IKN berfokus pada penyediaan infrastruktur dasar, meliputi kebutuhan air, jaringan jalan, sanitasi, persampahan, hingga kantor pemerintahan.
Untuk infrastruktur air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah merampungkan pembangunan Bendungan Sepaku Semoi dan Intake Sepaku sebagai sumber air baku.
Air baku itu diolah melalui fasilitas sistem pengolahan air minum (SPAM) untuk melayani kantor dan Istana Presiden, Kemensetneg, Paspampres, kompleks Kemenko 1, 2, 3, dan 4, amphiteather, galeri, service area, hunian ASN, rumah tapak jabatan menteri dan fasilitas umum lainnya, seperti hotel, sekolah, pertokoan, dan rumah sakit.
Selain itu, PUPR juga telah mengerjakan konektivitas jalan tol menuju IKN yang kini mencapai hampir 90 persen rampung. Jalur itu menghubungkan Balikpapan, via Tol IKN.
Oleh Andi Firdaus
Editor : Masuki M Astro