BONTANG – Upaya ketahanan pangan di Kota Bontang, Pemerintah Kota Bontang melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Bontang menggelar Bimtek Dapur Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) bagi para kader ketahanan pangan dan masyarakat pada Senin (3/7/2023) di Hotel Bintang Sintuk. Bimtek dimaksudkan sebagai bagian dalam upaya ketahanan pangan mengenai B2SA.
Kegiatan yang diawali dengan pemaparan mengenai penganekaragaman pangan melalui pengembangan dapur B2SA oleh Rika Nuzli Furkanti dari Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura, Provinsi Kaltim.
Kepala DKP3 Bontang, Edy Foreswanto mengatakan kegiatan Bimtek Dapur B2SA dilaksanakan dalam mendukung ketahanan pangan di Kota Bontang dan peningkatan sumber daya manusia sebagai modal dalam meraih tujuan. Ia menambahkan bimtek ini juga sebagai bagian dari mengatasi permasalahan stunting di Kota Bontang melalui pangan.
“Bagaimana menurunkan angka stunting. Tidak mungkin terjadi tanpa peningkatan pengetahuan mengenai informasi dengan Bimtek Dapur B2SA. Harapannya ibu-ibu dapat menjadi pioner perubahan pola konsumsi yang menjadi lebih baik dengan B2SA,” kata Edy Foreswanto.
Sementara, Wakil Wali Kota Bontang, Najirah menerangkan sesuai undang-undang nomor 18 tahun 2012 tentang pangan mengamanatkan penyelenggaraan pangan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang memberikan manfaat secara adil, merata, dan berkelanjutan berdasarkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan, dan ketahanan pangan. Sistem ketahanan pangan terdiri dari tiga sub sistem yaitu ketersediaan pangan, keterjangkauan/akses pangan dan pemanfaatan pangan.
“Ketiga sub sistem ini harus berjalan selaras dan berkesinambungan untuk dapat meningkatkan ketahanan pangan kita,” jelas Najirah, Senin (3/7/2023).
Selain itu ketahanan pangan, lanjut Najirah dihadapkan pada krisis global (energi, pangan dan keuangan) akibat dari perubahan iklim, pandemik Covid-19, serta perang Ukraina dan Rusia. Dengan krisis pangan ini akan semakin bertambah seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk yang berimplikasi pada kebutuhan pangan. Namun, tidak diimbangi dengan kemampuan peningkatan produksi dan ketersediaan pangan, terutama di wilayah perkotaan seperti Kota Bontang.
“Kita sebagai Pemkot, stakeholder dan masyarakat Kota Bontang sudah seharusnya melakukan antisipasi terhadap ancaman krisis pangan ini, salah satu melalui program diversifikasi pangan dan peningkatan pola konsumsi pangan B2SA berbasis pangan lokal,” kata Najirah.
Di akhir, Najirah mengatakan melalui kegiatan Bimtek dapur B2SA diharapkan dapat membuat semua menyadari betapa pentingnya peran serta masing-masing untuk dapat meningkatkan ketahanan pangan di Kota Bontang, meningkatkan kompetensi dan keahlian baik dari segi keilmuan maupun keterampilan teknis.
“Sesuai dengan misi ke tiga Kota Bontang yaitu Kota Bontang yang berdaya saing, sejahtera, melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia,” tutup Najirah. (adv/yah)