BALIKPAPAN – Belakangan ini, calon penumpang pesawat di Balikpapan membeludak. Akan tetapi, kondisi tersebut tak diimbangi dengan ketersediaan dosis vaksin Covid-19 yang menjadi syarat penerbangan. Tak pelak, kekacauan sempat terjadi di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, Balikpapan.
Jumat pagi, 30 Juli 2021, ratusan calon penumpang pesawat memadati sebuah ruangan di Bandara SAMS. Sambil berdesak-desakan, mereka berebut menunggu giliran disuntik vaksin Covid-19. Bukan hitungan menit, tapi berjam-jam mereka mengantre. Bahkan ada yang sampai batal terbang gara-gara menunggu vaksin.
Kisah miris tersebut dialami Ipul, warga Balikpapan. Menunggu dari pukul 07.00 Wita di Bandara SAMS, Ipul belum juga disuntik vaksin virus Covid-19 sampai jelang siang. Padahal, jadwal penerbangannya tujuan Makassar telah lewat.
“Saya mau ke Makassar karena ada keluarga yang meninggal. Tapi, tiket pesawat saya sudah hangus,” kata Ipul yang masih berdiri dalam barisan menunggu vaksin.
Kekecewaan pun tak bisa dibendung pria muda tersebut. Ia berharap, pihak terkait mengganti-rugi tiket pesawatnya yang sudah tidak bisa digunakan itu. “Ya, semoga saja ada kompensasi tiket,” ujar Ipul. Kerumunan di Bandara SAMS mulai terurai pada pukul 13.00 Wita.
Stakeholder Manager Bandara SAMS Sepinggan, Retnowati, menyampaikan bahwa penumpukan peserta vaksinasi Covid-19 di Bandara SAMS sudah terjadi sejak Kamis, 29 Juli 2021. Gara-garanya, Bandara SAMS hanya mendapat kuota 200 dosis vaksin setiap harinya. Jumlah tersebut dinilai sangat sedikit. Sehingga para penumpang berebut mendapatkan vaksin tersebut agar bisa terbang. “Ada peningkatan jumlah calon penumpang pesawat belakangan ini. Tapi kuota vaksin sangat sedikit,” katanya.
PT Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola SAMS tak bisa berbuat banyak menghadapi kondisi tersebut. Petugas bandara, ucap Retnowati, sudah berupaya memecah kerumunan namun tetap tak bisa dikendalikan. Meski demikian, Angkasa Pura tetap memaklumi kondisi tersebut. “Ya, mau bagaimana lagi? Kalau sudah banyak gitu, ya, jadi susah semuanya,” ucapnya.
Mengenai kompensasi ganti-rugi tiket yang hangus, Retnowati bilang, bisa saja diberikan. Tapi, kewenangan mengganti-rugi tiket ada di pihak maskapai penerbangan. Maka calon penumpang pesawat yang gagal berangkat dianjurkan untuk menuntut ganti-rugi ke pihak maskapai masing-masing.
Penyelenggara vaksinasi Covid-19 di Bandara SAMS adalah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Kepala KKP Kelas II Balikpapan, M Zainul Mukhorobin, mengaku sudah mendengar soal kegaduhan vaksin di bandara tersebut. Dia pun membenarkan kuota vaksin di Bandara SAMS sangat sedikit.
Setiap hari, sebut Zainul, KKP Balikpapan hanya mendapat 500 dosis vaksin Covid-19. Jumlah tersebut mesti dibagi lagi ke sejumlah layanan KKP seperti bandara, pelabuhan dan klinik. “Bandara SAMS cuma dapat 200 dosis,” sebutnya.
Sama seperti Bandara SAMS, Pemkot Balikpapan juga tak bisa berbuat banyak menghadapi kondisi tersebut. Masalahnya, stok dosis vaksin Covid-19 milik Pemkot Balikpapan sudah habis. Diperkirakan, vaksin baru datang lagi bulan depan.
“Vaksin dipastikan datang hari Senin (2 Agustus 2021). Balikpapan dapat 10 ribu dosis vaksin,” kata Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan, Andi Sri Julaiarty.
Meski demikian, vaksin tersebut tak bisa digunakan untuk masyarakat yang belum pernah divaksin. Vaksin yang datang nanti, terang Andi Sri, dikhususkan untuk vaksinasi kedua. Sebab, jadwal vaksinasi tahap dua pada pekan terakhir Juli ini tertunda akibat stoknya habis.
“Semuanya untuk menyelesaikan suntikan dosis kedua yang tertunda itu. Ada 10 ribu orang yang tertunda,” pungkas perempuan berkerudung itu. (kk)