PENAJAM PASER UTARA – Gedung terminal Bandar Udara (Bandara) Naratetama (very very important person/VVIP) prasarana penunjang transportasi Kota Nusantara, ibu kota negara masa depan Indonesia di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, menonjolkan budaya Kalimantan.
Gedung terminal Bandara Naratetama, menurut Kepala Satuan Tugas (Satgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) Danis Hidayat Sumadilaga di Penajam, Minggu, memadukan kearifan lokal menonjolkan budaya Kalimantan dengan unsur modern, serta berorientasi alam dan ramah lingkungan.
Konsep desain gedung terminal Bandar Udara Naratetama terdapat nuansa Rumah Panjang, Burung Rangkok dan lukisan lengkung Khas Kalimantan.
“Ketiga unsur itu ditampilkan secara modern pada gedung terminal bandara,” ujarnya.
Pelataran sebagai tempat parkir pesawat terbang di Bandara Naratetama (apron) mampu menampung tiga pesawat besar, satu pesawat kecil dan dilengkapi dengan landasan helikopter (helipad/ yang dapat menampung tiga helikopter.
Bandar Udara Naratetama dapat didarati pesawat besar seperti tipe Boeing 777-3000ER dan Airbus A380, dengan landasan pacu didesain sepanjang 3.500 meter dengan lebar 45 meter.
Bandara Naratetama dirancang dengan luas terminal 7.350 meter persegi, kata dia, dengan area bandar udara seluas 347 hektar.
Pengerjaan fasilitas bandar udara seperti terminal, kandang atau garasi pesawat (hanggar), pos pemeriksaan, parkir dan lain lain, lanjut dia, merupakan tanggung jawab Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Kemudian pengerjaan landasan pacu bandara merupakan tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
“Panjang landasan pacu bandar udara 3.500 meter, ditargetkan pengerjaan landasan pacu itu mencapai 2.200 meter sampai Juli 2024 dan akhir Desember 2024 pengerjaan selesai 100 persen,” jelasnya.
Pengerjaan bandara diharapkan sesuai target karena sebagai pendukung pergerakan (mobilitas) tamu penting atau tamu negara saat upacara peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 di Kota Nusantara pada 17 Agustus 2024, demikian Danis Hidayat Sumadilaga. (ant/mk)
Oleh Nyaman Bagus Purwaniawan
Editor : Ahmad Buchori