BONTANG – Perkuat komitmen dalam mendukung peningkatan kompetensi dan daya saing tenaga kerja lokal, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) gelar sertifikasi bagi 50 welder di Kota Bontang. Proses sertifikasi dilaksanakan langsung oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), untuk memberikan standar kualitas yang diakui secara nasional.
VP TJSL Pupuk Kaltim Sugeng Suedi, mengungkapkan jasa pengelasan atau welding merupakan salah satu bidang yang sangat dibutuhkan sektor industri, tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga nasional bahkan internasional. Maka melalui sertifikasi, tenaga kerja lokal yang bergerak di jasa pengelasan dapat memperoleh keahlian yang terstandardisasi, serta pengakuan sertifikat untuk memberikan nilai tambah agar mampu bersaing di pasar kerja.
“Terlebih dunia industri saat ini terus berkembang, serta menuntut tenaga kerja dengan keterampilan yang semakin khusus dan teruji. Maka dari itu kami sengaja menggelar sertifikasi, agar peluang welder lokal makin berkembang dan bersaing di pasar kerja,” ungkap Sugeng, Jumat (1/11/2024).
Dijelaskannya, kegiatan ini terbagi dalam tiga jenis sertifikasi, yakni Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) 6G sebanyak 22 orang, Shielded Metal Arc Welding (SMAW) 6G sebanyak 18 orang, dan Shielded Metal Arc Welding (SMAW) 3G sebanyak 10 orang. Penjaringan peserta bekerjasama dengan Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) dan Ikatan Welder Bontang (IWB), dengan fasilitator LKP Sasana Widya sebagai bentuk transparansi Pupuk Kaltim membuka kesempatan bagi seluruh warga.
BNSP pun sengaja digandeng untuk proses sertifikasi, mengingat pengakuan lembaga tersebut menjadi kunci bagi peserta memperkuat daya saing di bidang pengelasan. Terlebih sertifikasi dari lembaga berkompeten menjadi bukti kualitas tenaga kerja, untuk membuka peluang lebih luas dan menjanjikan bagi karir peserta.
“Sertifikasi BNSP juga untuk memastikan setiap peserta yang lolos sertifikasi telah memenuhi standar profesional yang ditetapkan Pemerintah Indonesia. Dimana sertifikat ini diakui secara nasional dan tentunya makin mempermudah warga mendapatkan kesempatan kerja,” lanjut Sugeng.
Dirinya pun berharap, dengan sertifikasi ini tenaga welder Kota Bontang dapat semakin meningkatkan kualitas diri untuk mengembangkan karier di dunia industri dan pembangunan daerah. Pupuk Kaltim optimis hal ini semakin memperkuat daya saing tenaga kerja lokal, yang tentunya mendukung iklim investasi dan menciptakan lapangan kerja secara berkelanjutan.
“Pengelasan merupakan salah satu keahlian inti dalam industri petrokimia dan energi, termasuk di Pupuk Kaltim. Dan dengan sertifikasi, tenaga kerja lokal memiliki kompetensi setara dengan standar industri yang berlaku di tingkat nasional bahkan internasional,” tambah Sugeng.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Bontang Abdu Safa Muha, menyampaikan apresiasi atas kesinambungan dukungan Pupuk Kaltim terhadap peningkatan kapasitas tenaga kerja lokal yang andal dan berdaya saing. Menurut dia, ini menjadi kesempatan bagi tenaga lokal yang bergerak di bidang pengelasan, agar mendapatkan kesempatan lebih luas di dunia industri, tidak hanya di Kota Bontang tapi juga seluruh Indonesia.
“Program ini wujud nyata kolaborasi dunia industri dan pemerintah dalam memperkuat kapasitas tenaga kerja lokal. Dan Pupuk Kaltim telah menjadi salah satu mitra strategis Pemkot Bontang yang sangat aktif membekali masyarakat di berbagai bidang,” papar Safa Muha.
Sebelumnya Pupuk Kaltim juga turut menggelar sertifikasi serupa di sektor migas bagi warga Bontang. Hal ini kata Safa Muha, menunjukkan komitmen Perusahaan terhadap peningkatan kapasitas tenaga kerja lokal, dengan menyasar seluruh bidang yang memiliki peluang untuk dikembangkan.
Terlebih dengan semakin tumbuhnya iklim investasi, maka permintaan akan tenaga andal dan terampil yang relevan dengan kebutuhan industri akan terus meningkat, sehingga sertifikasi kompetensi menjadi salah satu syarat yang dibutuhkan untuk bisa bersaing.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan Pupuk Kaltim melalui sertifikasi ini, dan semoga kedepan bisa diikuti keahlian di bidang lainnya. Kami yakin dengan kompetensi mumpuni, warga lokal tidak akan kalah dengan tenaga kerja dari luar,” pungkas Safa Muha. (adv)