spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Fungsi Positif Keluarga Mendampingi Anak Belajar dari Rumah

Saat dunia dilanda pandemi COVID-19 yang tak terkecuali negara kita Indonesia, terkhusus dalam bidang pendidikan mengharuskan seluruh aktivitas terhenti termasuk aktivitas proses belajar secara normal yang awalnya dilakukan secara tatap muka harus beralih dan dilakukan secara daring, bahkan telah berjalan 1 tahun.

Belajar dari rumah (BDR) menjadi jalan yang paling aman bagi siswa-siswi untuk menghindari penularan virus COVID-19 di masa pandemi seperti sekarang. Tentunya, keluarga khususnya orang tua memiliki peran penting dalam mendampingi anaknya ketika belajar dari rumah.

Yap, orang tua merupakan kunci utama pembelajaran anak. Hal ini dimaksudkan agar minat belajar anak tidak menurun di tengah pandemi ini meskipun tidak menerima pembelajaran yang normal seperti sedia kala. Apalagi usia PAUD,  usia emas tidak akan terulang kembali, meski di tengah pandemi tetap menjadi prioritas utama.

Kita sadari atau tidak, suasana pandemi ini telah mengembalikan kesadaran akan pentingnya pendidikan keluarga yang selama ini jarang dilakukan atau bahkan diabaikan oleh sebagian kalangan keluarga. Pendidikan keluarga atau di era modern disebut dengan positif parenting atau pengasuhan berbasis kasih sayang, dalam konsep pengasuhan ini orang tua terlibat langsung dalam pemenuhan kebutuhan anak.

Nah, berikut ini ada beberapa hal penting para orangtua untuk menjalankan peran positifnya mendampingi anak dirumah, diantaranya :

Pertama, Menciptakan keharmonisan keluarga. Peran pertama yang dapat dilakukan keluarga kepada anaknya adalah menciptakan suasana yang harmonis. Suasana yang harmonis dapat mendukung lancarnya proses belajar mengajar dari rumah. Apabila suasana dalam keluarga tidak harmonis tentu membuat kenyamanan belajar anak menjadi berkurang. Dengan peran positif orang tua mendampingi anak, keharmonisan keluarga menjadi poin terpenting. Apabila suasana di rumah tidak harmonis, hubungan antar anggota keluarga juga tidak harmonis, bagaimana bisa seorang anak belajar di rumah dengan baik.

Kedua, Jadilah tauladan anak dan terus memperbaiki diri. Menurut Imam Al Ghazali, hal pertama yang harus dilakukan (oleh orang tua) dalam mendidik anak adakah memperbaiki diri sendiri. Karena mata anak-anak menyaksikan dan telinga mereka mendengarkan (orangtuanya). Sesuatu yang dianggap baik (oleh orangtua), maka anak juga akan menganggapnya baik. Sesuatu yang  dianggap buruk, maka anak juga akan  menganggapnya buruk. Sehingga zaman bisa berubah, tetapi orang tua harus tetap menjadi pemeran utama  dalam mendidik anak.

Ketiga, Berbagi tugas antar suami dan istri. Ketika anak belajar di rumah harus didiskusikan dengan terbuka, karena pendidikan anak adalah tanggung jawab bersama bukan hanya suami saja atau istri saja yang bertanggung jawab. Buatlah jadwal kegiatan belajar harian untuk masing masing suami dan istri dalam membimbing dan mendidik anak di rumah. Dengan kelebihan dan kemampuan yang berbeda antara suami dan istri berbagi tugas dalam memandu mata pelajaran untuk anak.

Keempat, Memahami gaya dan metode belajar dengan tahapan perkembangan anak. Sesuaikan metode belajar  dengan tahap perkembangan anak. Tentunya mengajar anak usia PAUD, sekolah dasar berbeda dengan usia sekolah menengah. Kemudian, kenali pula gaya belajar anak. Karena setiap anak memiliki gaya dan tipe belajar yang tidak sama satu sama lain. Dengan demikian, orangtua dapat menyesuaikan teknik pendampingan dengan tahap perkembangan dan gaya belajar anak.

Kelima, Apresiasi kepada anak. Memberikan apresiasi terhadap hasil belajar anak adalah hal yang penting. Dengan memberikan apresiasi maka, dapat meningkatkan semangat anak untuk terus belajar dan melaksanakan tugas-tugasnya. Berilah penghargaan ketika anak berhasil melakukan aktivitas harian dan apapun yang ia hasilkan. Berilah penghargaan ketika anak berhasil melakukan aktivitas harian dapat melalui pujian, makanan kesukaan anak atau pun aktivitas yang menyenangkan. Aktivitas yang menyenangkan ini dapat berupa kegiatan yang melatih motorik halus dan motorik kasar, agar kegiatan anak menjadi seimbang tidak hanya terpaku dimeja belajar saja. Hal ini selain dapat menjadikan tubuh anak segar, anak-anak termotivasi dalam belajar dan berkarya sejak dini dengan bahagia.

Keenam, Libatlan Allah setiap langkah dan menghargai proses anak. Libatkan Allah selalu dalam mendidik anak-anak dan ingatlah bahwa Allah sebaik-baiknya penuntun  dalam hidup. Sehingga orangtua lebih lapang dada dengan proses pembelajaran yang anak-anak lakukan. Serta jangan mentarget nilai untuk anak-anak di era pandemi seperti sekarang, sesuaikan dengan kemampuan mereka masing-masing. Sehingga belajar di rumah menjadi kegiatan yang menyenangkan.

Ketujuh, Aktif mengikuti kegiatan yang menambah pengetahuan dan wawasan orangtua. Selain enam poin diatas, orang tua penting sekali mengikuti kegiatan yang positif untuk menambah pengetahuan dan wawasannya mendampingi anak belajar dirumah. Selain itu agar bertambah kesabaran dan lapang hatinya, dalam mengemban amanah penting mendidik anak-anaknya di rumah. Karena kita tidak pernah tahu kapan berakhirnya wabah ini. (**)

Oleh Muthi’ Masfu’ah, A.Md, CN NLP
Direktur Pelaksana Harian Yayasan Rumah Kreatif Salsabila Kaltim, Penulis, Trainer dan Koordinator ABI Literasi Kaltim

 

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.