spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Forikan Diminta Ikut Berperan Tekan Kasus Stunting di Daerah

JAKARTA – Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN,  dr. Irma Ardiana meminta kepada seluruh pengurus Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) dapat membantu menakan angka kasus stunting di seluruh Indonesia.

Menurutnya, hingga saat ini kasus stunting di Indonesia masih menjadi permasalahan serius yang harus segera ditangani.

“Kami minta bantuan Forikan untuk ikut mengatasi stunting dan perbaikan gizi bagi keluarga Indonesia,” ungkap Irma dalam kegiatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Forikan di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (20/11/2023).

Di tahun 2023 ini, kata Irma, pemerintah Indonesia menargetkan adanya penurunan angka stunting secara nasional. “Walaupun di tahun 2023 ini target kita 18 persen. Semoga 2023 bisa capai 14 persen,” sebutnya.

Irma mengungkapkan, peran Forikan di daerah dinilai cukup efektif untuk dapat membantu mengurangi angka stunting. Karena, Forikan dianggap mampu menyentuh masyarakat hingga di tiap keluarga.

“Jika Forikan bisa bergerak di setiap daerah, maka setidaknya akan efektif mampu menyentuh tiap keluarga,” serunya.

Irma menjelaskan, peran Forikan juga dapat merangkul para calon ibu hamil dan juga calon pengantin wanita. Karena, lingkaran stunting ini dapat diputus jika diantisipasi sejak awal kehamilan.

BACA JUGA :  Tak Lakukan Penanaman, Pj Gubernur Ancam Cabut Izin Perusahaan Perkebunan

“Putusnya lingkaran stunting jni paking efektif diantisipasi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Ketika melakukan advokasi dan penerapan kebijakan, Forikan bisa mengadopsi ini.Ada calon ibu hamil dan calon pengantin yang menjadi target utama garapan program ini,” tegasnya.

Hal ini juga dibenarkan oleh Guru Besar Ilmu Gizi IPB dan juga selaku Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia, Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS yang juga hadir sebagai pembicara. “Mencegah stunting bisa dilakukan pada trimester pertama saat kehamilan,” terang Hardinsyah.

Hardinsyah mengatakan, cita rasa atau kegemaran anak pada makanan itu sebenarnya juga dipengaruhi sang ibu saat masa kehamilan. “Jadi jangan salahkan anak kalau tidak suka sesuatu makanan. Itu akibat kebiasaan konsumsi ibu saat hamil,” serunya.

Selain itu, di akhir paparannya Hardinsyah juga membeberkan bahwa jika dilihat dari sisi kandungan protein yang terkandung dalam ikan ternyata lebih efektif dalam mempengaruhi kecerdasan anak.  “Terkait kecerdasan anak, berdasarkan hasil penelitian atau studi klinis pada anak usia 2 tahun ke atas ternyata dibutuhkan 80 gram ikan per hari. Pengaruh ikan lebih tinggi dibandingkan daging merah untuk kecerdasan,” pungkasnya.

BACA JUGA :  16 Parpol Telah Mendaftar Akun Sipol, Ada 7 yang Baru, Ini Daftarnya

Pewarta : Nicha Ratnasari

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img