SAMARINDA – Sektor pariwisata telah begitu terdampak pandemi Covid-19. Untuk menggairahkannya, Dinas Pariwisata Kaltim menggelar pameran virtual pesona tiga danau di Kaltim. Ketiga danau tersebut adalah Semayang, Melintang, dan Jempang, di Kutai Kartanegara dan Kutai Barat. Pameran virtual tersebut, asyiknya, disaksikan dari kapal wisata Queen Orca Houseboat sembari menikmati keindahan Sungai Mahakam.
Kepala Dinas Pariwisata Kaltim, Sri Wahyuni, mengatakan, pameran bertajuk Festival 3 Danau ini berlangsung live virtual di atas kapal Queen Orca Houseboat yang berlayar melalui Cascade Mahakam pada 17, 18, dan 19 September 2021. Kapal wisata ini punya fasilitas layaknya hotel. Ada 10 kamar tipe standar dan satu kamar suite VIP.
Dari atas kapal ini, pemirsa dapat menyaksikan berbagai event seni budaya yang mengetengahkan atraksi wisata di kawasan tiga danau. Akan ada tiga tema Festival 3 Danau yaitu Eksotika Benuaq Tanjung Isuy dan Mancong di Danau Jempang; Merawat Pesona Ekosistem 3 Danau; dan Pesona Ekowisata 3 Danau di Timur Borneo.
Berbagai kegiatan juga disiarkan live virtual. Mulai talk show budaya; tarian daerah Dayak Benuaq; penampilan lagu Rijoq; tarian dan musik tradisi; musikal puisi; live tenun Doyo; dan explore to inspiring. Explore to inspiring menghadirkan dokumentasi video perjalanan tim Dinas Pariwisata Kaltim bersama tiga influencer milenial di Danau Semayang, Danau Melintang, dan Danau Jempang. Mereka adalah Rinanda Maharani, Iqsan, dan Catur Sefti Nanda Palinggi.
Menurut Sri Wahyuni selaku kadis Pariwisata Kaltim, Festival 3 Danau bertujuan memberdayakan masyarakat wisata dan aktualisasi pelaku seni budaya. Termasuk pula, ekonomi kreatif di kawasan tiga danau untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Misinya adalah menyokong peningkatan ekonomi rakyat di kawasan wisata tiga danau Kaltim,” tutur Sri Wahyuni.
Potensi dampak ekonomi dari festival ini, katanya, adalah manfaat kepada jasa transportasi sungai, danau, homestay, jasa kuliner, dan jasa perlengkapan event. Sementara untuk potensi dampak sosial budaya, diharapkan ada peningkatan aktualisasi seni budaya lokal termasuk meningkatkan kesadaran pelestarian kearifan lokal. Potensi dampak lingkungan juga diharapkan seperti kesadaran menjaga kelestarian dan daya dukung lingkungan di tiga danau tersebut.
Kaum milenial juga dilibatkan di festival ini. Sri mengatakan, generasi muda dapat melihat potret wisata Kaltim yang selama ini mungkin belum banyak dikenal. Dikenal namanya tapi belum banyak dieksplorasi.
“Mereka tidak hanya journey tetapi tentu dalam festival secara live di atas kapal Queen Orca Houseboat, saat malamnya, offline-nya kami akan berdiskusi agar mereka bisa memberikan masukan,” tutur Sri Wahyuni.
Sri Wahyuni juga menjelaskan, Kaltim saat ini menerapkan dua strategi untuk mendorong pengembangan infrastruktur pariwisata. Pertama, by design. Infrastruktur dibangun jika sebuah lokasi merupakan kawasan strategis. Misalnya, kawasan pengembangan yang menjadi bagian dari program kerja pemerintah, baik pusat, provinsi, maupun kabupaten. Pengembangan infrastruktur by design ini berdasarkan program prioritas seperti dari potensi atau daya tarik objek wisata.
Kedua, ketika menjadikan sebuah atraksi itu menjadi atraksi yang tidak biasa. Ketika menjadi yang tidak biasa, lokasi menjadi booming, industri bergerak kesana dan akan mendorong peningkatan akses.
“Nah, bagaimana dengan Festival 3 Danau? Kawasan tiga danau ini ‘kan program prioritasnya bapak gubernur. Tahun ini, kami sedang mengkaji. Profiling di kawasan tiga danau. Kami buat festivalnya. Kami menggelorakan tiga danau ini dalam bentuk festival, kajian, kemudian juga peningkatan kapasitas building,” paparnya. (kk)