TANJUNG REDEB – Dinas Pangan Kabupaten Berau menggelar Festival Pangan Lokal Tingkat Kabupaten Tahun 2024 yang diikuti oleh 10 Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kecamatan se-Kabupaten Berau.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pangan Berau, Rakhmadi Pasarakan menyampaikan Festival ini dilakukan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mengonsumsi pangan bergizi seimbang.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan hal ini dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat betapa pentingnya mengkonsumsi pangan Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA).
“B2SA adalah aneka ragam bahan pangan baik sumber karbohidrat, protein, maupun vitamin dan mineral, yang bila dikonsumsi dalam jumlah seimbang dapat memenuhi kecukupan gizi bagi yang mengkonsumsinya,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Festival ini berguna untuk memperkenalkan kepada masyat bahwa sumber pangan tidak hanya sebatas beras dan terigu saja. Melainnya banyak bahan yang dapat digunakan untuk mengganti kedua bahan tersebut dengan tidak melupakan kandungannya.
“Harapannya pasca festival ini nanti menunya bisa diaplikasikan ke masyarakat. Setelah ini, akan terus ditindaklanjuti dengan sosialisasi menu ini termasuk ke sekolah-sekolah,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Berau, Sri Juniarsih yang membuka Festival Pangan Lokal Tingkat Kabupaten Tahun 2024 menyampaikan apa yang telah didapatkan dari kegiatan ini dapat diimplementasikan dimenu makanan sehari-hari.
“Kenyang tidak harus dengan nasi, banyak bahan pangan yang bisa digunakan untuk pengganti nasi dan memiliki kandungan lebih bergizi,” ungkapnya.
Festival ini diharapkan untuk mengedukasi, bagaimana bisa memberikan standar gizi yang baik bagi keluarga. Hal ini penting untuk pertumbuhan tumbuh kembang anak terutama untuk otak.
Dirinya menyampaikan masa keemasan tidak akan terulang kembali, sehingga perlu memperhatikan pemenuhan gizi sejak dini. Dengan menerapkan pola makanan yang memiliki gizi seimbang dapat membantu perkembangan anak menjadi sehat dan terhindar dari stunting.
“Saya sangat mengharapkan dapat menjadi sarana edukasi untuk diterapkan di rumah masing-masing. Khususnya untuk para orang tua dapat menjaga keseimbangan gizi anak dalam tumbuh kembangnya,” tandasnya. (adv/dez)