Beranda SAMARINDA EO Harus Jadi Kreator Event, Kaltim Punya Modal Besar Sektor Ekraf

EO Harus Jadi Kreator Event, Kaltim Punya Modal Besar Sektor Ekraf

0
Workshop Optimalisasi Peran EO untuk Mendukung Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (17/5/2022).

SAMARINDA– Memperingati Hari Kebangkitan Nasional, Hetifah Sjaifudian bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengadakan Workshop Optimalisasi Peran EO untuk Mendukung Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Bumi Etam, di Swissbel Hotel, Selasa (17/5/2022).

Sebanyak 55 Event Organizer hadir dalam gelaran yang menghadirkan beberapa narasumber, salah satunya Dharma Nababan Direktur Pusat Studi Indonesia Cerdas.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menjelaskan potensi parawisata dan ekonomi kreatif di Kaltim sangat besar, apalagi dengan adanya pemindahan Ibu Kota Negara (IKN). Market Kaltim untuk mengadakan event juga masih sangat luas, mulai dari kuliner, fashion, rapat kantor, bahkan sampai acara olahraga.

Untuk itu Hetifah mengatakan para pengusaha MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) dan EO Kaltim harus dapat menangkap geliat ini. MICE dan EO serta Parekraf menurutnya juga harus berjalan beriringan dan saling melengkapi. EO mempromosikan parekraf, dan parekraf dapat menjadi ladang event bagi EO.

“Media juga bagian penting mendorong geliat ini. EO itu bukan hanya pelaksana tapi harus jadi kreator,” jelas politisi Partai Golkar ini.

Lebih lanjut Hetifah mengatakan,  EO harus mampu menciptakan gelaran yang dapat menarik perhatian dan tentunya memberi nilai tambah kepada ekonomi Kaltim. Beberapa event di Kaltim sebutnya mendulang pemasukan luar biasa, yang menunjukkan potensi market masih luas. Contohnya acara Etam Festival 2021 yang digelar beberapa bulan lalu, menembus transaksi Rp 5 miliar, dengan rata-rat kunjungan 3-5 ribu dan weekend mencapai 8-10 ribu pengunjung.

“Banyak yang orisinil di Kaltim, bukan cuma alam, budaya. Kita harus menciptakan sesuatu yang harus ada kekuatan daerahnya. Bisa aja ada fashion show di hutan. Termasuk mengeksplor sport tourism. Ini semua dapat menarik tidak hanya nasional tapi juga internasional,” pungkasnya.

Dwie Arum Meynina, perwakilan HAK Organizer dari Kutai Kartanegara, mengaku acara ini membuka mata pegiat ekraf khususnya Event Organizer untuk lebih jeli melihat peluang. Apalagi dengan pindahnya IKN ke Bumi Cendrawasih, EO katanya harus mampu membuat event yang tidak biasa saja.

“Sangat bermanfaat bagi kami dalam menjalankan pekerjaaan dan pastinya agar bersiap untuk menghadapi Kalimantan Timur menjadi IKN, sebagai pelaku ekraf utama bukan hanya menjadi penonton. Selanjutnya ditunggu workshop-workshop bersertifikat untuk menunjang kualifikasi dan SDM di Kalimantan Timur,” terangnya kepada Media Kaltim. (eky)

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Exit mobile version