SAMARINDA – Sebanyak empat ribu warga Kota Samarinda, Kalimantan Timur dilaporkan telah menjalani mudik Lebaran Idul Fitri tahun ini dengan menggunakan jalur transportasi udara maupun laut.
Walikota Samarinda, Andi Harun mengatakan jumlah warga yang mudik tersebut diketahui berdasarkan data pantauan pembelian tiket pesawat maupun kapal laut dalam kurun bulan Ramadhan hingga arus mudik berlangsung.
“Samarinda memang penduduknya sangat heterogen, yakni berasal dari berbagai wilayah di tanah air, baik Jawa, Sulawesi, maupun wilayah lainnya,” kata Andi Harun di Samarinda, Jumat.
Dengan kondisi tersebut, Andi Harun bersama instansi terkait berupaya mempersiapkan arus balik lebaran yang puncaknya diprediksi akan terjadi pada 30 April 2023.
“Tidak menutup kemungkinan puncak arus balik tersebut akan bergeser lebih lama, mengingat masyarakat akan memilih untuk menunggu saat harga tiket mulai normal,” beber Andi Harun.
Persoalan lain yang akan dihadapi, kata Andi Harun, adalah potensi masyarakat yang mudik tersebut akan membawa keluarga atau kerabatnya ke Samarinda dalam berbagai keperluan.
Bahkan dalam dialog interaktif bersama Polda Kaltim, telah disebutkan potensi terjadinya arus balik dua kali lipat di wilayah Kota Samarinda.
“Misalnya, membawa keluarga untuk mencari kerja atau hal lainnya, dan bila ini terjadi, tentunya akan mengakibatkan adanya pertambahan penduduk di Samarinda,” kata Andi Harun.
Untuk itu, Andi Harun telah menginstruksikan kepada Dinas Kependudukan dan para lurah untuk melakukan monitoring dan pendataan ulang kepada warga usai lebaran.
“Kami ingin data yang valid bila ada penduduk baru, minimal ada pemetaan lokasi dan sebarannya,” jelas Andi Harun.
Terkait persoalan teknis lainnya, tentunya akan dibahas lebih lanjut dengan instansi terkait mengenai dampak yang ditimbulkan. (ant/mk)